Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2023, 11:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada berbagai macam jenis cat di dunia, salah satunya adalah cat akrilik.

Cat akrilik cukup digemari orang-orang karena cerah, tersedia dalam beragam warna, larut dalam air sehingga bisa diatur kekentalannya dengan mudah, cepat kering, dan tidak luntur.

Baca juga: Cat Mengandung Timbal Ganggu Kecerdasan Anak

Salah satu karakter khas cat akrilik lainnya adalah kemungkinan untuk dikelupas ketika sudah kering sempurna. Namun, meskipun bisa dikelupas, cat akrilik yang sudah kering ini tidak bisa dilarutkan kembali ke dalam air.

Tekstur cat akrilik yang sudah kering mirip dengan plastik, yakni tidak larut dan tembus air. Lantas, apakah cat akrilik sebenarnya adalah plastik?

Zat asal akrilik

Dilansir dari Britannica, akrilik merupakan bahan yang terbuat dari resin dan serat sintetis berbasis senyawa asam akrilat (CH2=CHCO2H) dan asam metakrilat (CH2=C[CH3]CO2H).

Pada era tahun 1930, bahan akrilik ini dikembangkan sebagai kebutuhan komersial dalam bentuk rantai molekulnya yang sangat besar bernama polimer.

Ester atau garam dari asam akrilat dibentuk menjadi resin poliakrilat yang saat ini digunakan sebagai bahan penting dalam pembuatan cat akrilik. Sementara itu, ester dari asam metakrilat diibentuk menjadi polimetil metakrilat, bahan plastik bening.

Asal zat akrilik ini menjelaskan bahwa cat akrilik berbahan dasar sama dengan plastik.

Cat akrilik adalah termoplastik

Menurut Google Arts and Culture, cat akrilik bersifat termoplastik. Termoplastik adalah jenis plastik yang bisa melunak ketika dipanaskan dan mengeras dalam suhu ruang atau didinginkan.

Baca juga: Waspada, Cat Rambut Bisa Sebabkan Kelainan Pigmen Kulit

Hal ini menegaskan bahwa cat akrilik termasuk salah satu plastik yang berbentuk cair dan akan mengeras ketika terkena udara.

Cat akrilik terurai seperti terurainya plastik

Sementara itu, studi yang dilakukan Kurt Kremer dalam The Journal of Physical Chemistry pada tahun 2021 menunjukkan bahwa cat akrilik juga mengalami degradasi secara umum yang serupa dengan plastik.

Paparan panas dan variasi kelembaban udara terhadap cat akrilik bisa menyebabkan reaksi degradasi cat akrilik yang sudah mengering seperti halnya degradasi pada plastik.

Sayangnya, hal ini menunjukkan bahwa cat akrilik berpotensi untuk berdampak terhadap lingkungan sama halnya dengan polusi plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com