Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Jika semut tidak dapat memperoleh cukup makanan dalam sehari mereka mengadopsi strategi yang unik.

Semut yang telah menyimpan madu di dalam tubuhnya berperan sebagai penyedia cadangan makanan untuk anggota koloni yang lapar.

Semut yang lapar mengelus antena semut penyimpan madu dan dalam waktu singkat semut tersebut memuntahkan madu semut yang telah dikumpulkannya.

Meskipun madu ini bukan sumber makanan utama menjadi cadangan penting membantu kelangsungan hidup koloni di tengah keterbatasan sumber daya di gurun yang keras.

Madu yang dihasilkan semut honeypot memiliki sifat antibakteri

Penelitian di Australia menyoroti khasiat luar biasa madu khususnya madu semut dalam melawan bakteri Staphylococcus aureus, yang dikenal sebagai staph emas.

Baca juga: Mengenal Lebah Madu, Hewan Penghasil Madu yang Unik

Para ilmuwan menemukan bahwa madu semut tidak hanya setara dengan keefektifan madu manuka tetapi bahkan lebih baik daripada madu jarrah.

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa madu semut memiliki aktivitas antimikroba yang khusus, terutama terhadap jamur sulit seperti Aspergillus dan Cryptococcus.

“Madu tersebut sangat aktif melawan beberapa jamur yang kami anggap sangat keras dan sangat sulit dibunuh, seperti Aspergillus dan Cryptococcus,” kata penulis studi, Dr Kenya Fernandes dari Universitas Sydney.

Peneliti menduga bahwa peptida antimikroba turunan semut yang unik mungkin menjadi faktor utama dalam khasiat madu ini.

Tidak seperti madu manuka yang mengandung senyawa metilglioksal atau madu jarrah yang bekerja melalui hidrogen peroksida, efek antimikroba madu semut berbeda dan mungkin berasal dari senyawa-senyawa yang belum teridentifikasi sepenuhnya.

Meskipun demikian, peneliti berharap bahwa penemuan ini dapat membuka pintu untuk mengidentifikasi senyawa baru dalam madu semut yang dapat dikembangkan menjadi pengobatan antimikroba yang inovatif.

Meskipun penggunaan klinis madu semut mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut, hasil penelitian ini menggarisbawahi potensi pengobatan tradisional sebagai sumber inspirasi bagi pengembangan obat baru di bidang antimikroba. 

Baca juga: Ketahui Kandungan Nutrisi Madu hingga Dosis Tepat untuk Tingkatkan Imunitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com