Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Semut Honeypot Penghasil Madu

KOMPAS.com - Selama ini madu identik dengan lebah sebagai produsennya.

Namun, tahukah Anda bahwa ada semut yang juga memiliki kemampuan menghasilkan madu? Semut ini dikenal sebagai semut honeypot.

Menariknya, penelitian terbaru membawa informasi menarik bahwa madu yang dihasilkan oleh semut honeypot di Australia memiliki karakteristik khusus.

Para peneliti menemukan bahwa madu tersebut memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang luar biasa, seperti yang dikutip dari The Guardian, Rabu (15/11/2023).

Sebelum membahas mengenai sifat antibakteri yang dimiliki semut honeypot, mari mengenal dulu apa itu semut honeypot.

Mengetahui lebih lanjut tentang semut honeypot

Dilansir dari International Environment Library Consortium, Rabu (15/11/2023), semut Honeypot (Myrmecocystus mimikus) memiliki dua warna dengan kepala dan dada mengkilat.

Berwarna kemerahan hingga coklat tua dengan perut berwarna kehitaman.

Perut semut ini dikarakterisasikan oleh pelat kaku dan jaringan ikat lunak yang membesar saat menyimpan cairan.

Kulitnya memiliki butiran halus dengan rambut-rambut kecil yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali pada area jaringan ikat yang penuh.

Habitat semut Honeypot biasanya terletak di daerah yang gersang dan semi-kering, termasuk hutan juniper, semak belukar, padang rumput, gurun sagebush, dan saltbush, seperti di California dan padang rumput grama.

Sebagian besar spesies semut Honeypot ditemukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, dan benua Afrika.

Di sini, sumber makanan sulit ditemukan sehingga produksi dan penyimpanan madu menjadi adaptasi kritis untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Mirip dengan semut lainnya, semut Honeypot menjalani kehidupan sosial yang kompleks.

Koloni semut ini terdiri dari pekerja, ratu semut, semut penjaga, dan semut penyimpan makanan, semuanya berperan penting dalam kelangsungan hidup koloni.

Mengapa semut honeypot menyimpan madu?

Dilansir dari Smore Science, Rabu (15/11/2023), lingkungan gurun Australia yang tandus mencari makanan menjadi tugas yang sulit bagi semut.

Jika semut tidak dapat memperoleh cukup makanan dalam sehari mereka mengadopsi strategi yang unik.

Semut yang telah menyimpan madu di dalam tubuhnya berperan sebagai penyedia cadangan makanan untuk anggota koloni yang lapar.

Semut yang lapar mengelus antena semut penyimpan madu dan dalam waktu singkat semut tersebut memuntahkan madu semut yang telah dikumpulkannya.

Meskipun madu ini bukan sumber makanan utama menjadi cadangan penting membantu kelangsungan hidup koloni di tengah keterbatasan sumber daya di gurun yang keras.

Madu yang dihasilkan semut honeypot memiliki sifat antibakteri

Penelitian di Australia menyoroti khasiat luar biasa madu khususnya madu semut dalam melawan bakteri Staphylococcus aureus, yang dikenal sebagai staph emas.

Para ilmuwan menemukan bahwa madu semut tidak hanya setara dengan keefektifan madu manuka tetapi bahkan lebih baik daripada madu jarrah.

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa madu semut memiliki aktivitas antimikroba yang khusus, terutama terhadap jamur sulit seperti Aspergillus dan Cryptococcus.

“Madu tersebut sangat aktif melawan beberapa jamur yang kami anggap sangat keras dan sangat sulit dibunuh, seperti Aspergillus dan Cryptococcus,” kata penulis studi, Dr Kenya Fernandes dari Universitas Sydney.

Peneliti menduga bahwa peptida antimikroba turunan semut yang unik mungkin menjadi faktor utama dalam khasiat madu ini.

Tidak seperti madu manuka yang mengandung senyawa metilglioksal atau madu jarrah yang bekerja melalui hidrogen peroksida, efek antimikroba madu semut berbeda dan mungkin berasal dari senyawa-senyawa yang belum teridentifikasi sepenuhnya.

Meskipun demikian, peneliti berharap bahwa penemuan ini dapat membuka pintu untuk mengidentifikasi senyawa baru dalam madu semut yang dapat dikembangkan menjadi pengobatan antimikroba yang inovatif.

Meskipun penggunaan klinis madu semut mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut, hasil penelitian ini menggarisbawahi potensi pengobatan tradisional sebagai sumber inspirasi bagi pengembangan obat baru di bidang antimikroba. 

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/18/080000923/mengenal-semut-honeypot-penghasil-madu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke