Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhitungan Baru Ungkap Ukuran Matahari Lebih Kecil dari Perkiraan

Kompas.com - 16/11/2023, 06:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perhitungan baru menunjukkan bahwa ukuran matahari beberapa persen lebih kecil dari perkiraan sebelumnya, dan hal ini dapat mengubah cara kita mempelajarinya.

Jadi berapa sebenarnya ukuran matahari menurut perhitungan baru ini?

Baca juga: Apakah Matahari Juga Berputar?

Ukuran matahari lebih kecil 0,03-0,07 persen

Mengutip Live Science, Selasa (14/11/2023) para peneliti yang mengukur matahari sering menggunakan gerhana matahari total untuk menghalangi besar cahaya dan melihat sekilas korona atau atmosfer luarnya.

Dengan menggunakan metode tersebut peneliti mematok radius matahari sekitar 695.990 kilometer, sebuah pengukuran yang diterima sebagai standar ukuran matahari sejak 1970an.

Namun untuk benar-benar memahami fisika dan atmosfer matahari, diperlukan pengukuran yang lebih tepat.

Karena matahari selalu bergerak, gelombang terus bergerak melintasi permukaannya dan menembus sebagian besar matahari.

Sekarang sebuah penelitian baru yang mengukur jenis osilasi gelombang matahari lainnya yang dikenal sebagai mode-p menemukan bahwa ukuran matahari antara 0,03 persen hingga 0,07 persen lebih kecil daripada perkiraan sebelumnya.

Penelitian yang belum ditinjau oleh rekan sejawat ini menunjukkan radius matahari 695.780 km dan diameternya 1.391.560 kilometer.

Radius adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan satu titik pada keliling lingkaran, dalam hal ini adalah matahari.

Angka-angka tersebut hanya berbeda sepersekian persen, namun penting.

Tanpa radius yang tepat, ada potensi untuk mencapai kesimpulan yang menyesatkan tentang struktur internal matahari.

Baca juga: Ilmuwan Prediksi Kematian Matahari Miliaran Tahun Mendatang

Pentingnya mempelajari matahari

Melansir New Scientist, memahami matahari penting bukan hanya karena matahari adalah bintang yang paling mudah diakses dan sumber cahaya serta panas yang memungkinkan kehidupan, namun juga karena badai magnet dari permukaan matahari dapat mempengaruhi telekomunikasi Bumi.

Parker Solar Probe milik NASA saat ini mengorbit tujuh kali lebih dekat ke matahari dibandingkan wahana antariksa lainnya.

Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa, yang diluncurkan pada tahun 2020, juga sedang menyelidiki angin matahari dan akan mengambil gambar jarak dekat pertama dari wilayah kutub matahari.

Studi diterbitkan di arXiv.

Baca juga: Parker Solar Probe, Wahana Antariksa Pertama yang Lewati Ledakan Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com