Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2023, 12:30 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Magnet ternyata telah dikenal oleh orang-orang zaman dahulu. Konsep magnetisme ini telah ada sejak zaman kuno.

Orang-orang zaman kuno telah menggunakan magnet. Magnetisme telah berkembang selama berabad-abad, mulai dari penggunaan awal batu magnet hingga perkembangan teori-teori yang lebih modern.

Di zaman kuno, orang-orang ini telah menemukan dan mengembangkan pemahaman tentang magnetisme yang akhirnya membentuk dasar bagi teknologi dan aplikasi modern.

Dalam dunia yang sangat tergantung pada teknologi, kita sering mengabaikan bagaimana pengetahuan tentang magnetisme dimulai.

Baca juga: Bagaimana Magnet Bisa Punya Dua Kutub?

Magnet pertama yang digunakan

Dilansir dari IFL Science, Jumat (20/10/2023), magnet pertama kali diproduksi pada tahun 1600 oleh dokter William Gilbert berkat "lodestone", potongan magnetit yang termagnetisasi secara alami.

Magnetite, yang merupakan salah satu jenis bijih yang umum, dapat ditarik oleh magnet. Dalam situasi tertentu, itu dapat menjadi magnet alami yang disebut lodestone, yang langka ditemukan.

Sebuah eksperimen yang dilakukan di puncak gunung Baldy Selatan dekat Socorro, New Mexico, menggunakan penangkal petir untuk menarik petir ke sampel magnet menunjukkan, ini dapat membuat batu menjadi bermuatan magnetis.

Ini mungkin adalah penjelasan mengenai bagaimana lodestone menjadi magnet alami di alam dan mengapa lodestone ditemukan di permukaan tanah, bukan di kedalaman yang lebih dalam.

Filsuf dan naturalis Romawi, Pliny the Elder, pernah menyebutkan tentang lodestone dalam legenda "Magnes the shepherd", cerita ini mengatakan, Magnes menemukan batu ini ketika paku sepatunya dan tongkatnya menempel pada batu ketika dia menggembalakan ternak.

Sejarah awal magnet

Dilansir dari Smithsonian Magazine, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Archaeological Science mengungkapkan, peradaban kuno di Guatemala pada kisaran tahun 500 SM hingga 100 SM, memiliki cara-cara tertentu untuk mengukur kekuatan batu magnet.

Baca juga: Medan Magnet Bumi telah Berubah Sejak Ribuan Tahun Lalu, Studi Jelaskan

Ilustrasi magnet dan kompas.iStockphoto/fordeno Ilustrasi magnet dan kompas.

Patung-patung berperut buncit tersebar di wilayah Guatemala, El Salvador, dan Chiapas, Meksiko, menunjukkan pengaruh Monte Alto di budaya sekitarnya.

Para peneliti juga mencatat, patung-patung berperut buncit diukir dengan cermat, sehingga fitur-fitur yang menonjol pada patung tersebut memiliki daya tarik magnet yang lebih kuat.

Ini mengindikasikan bahwa para pengrajin yang menciptakan patung-patung itu memiliki pemahaman yang baik tentang bagian mana dari bahan yang paling magnetis.

Rekan penulis bernama Chinchilla dari Departemen Ilmu Bumi dan Planet di Harvard, menguji patung-patung tersebut dengan cara menjalankan magnetometer di atasnya terlebih dahulu untuk memetakan area dengan anomali magnetik terkuat.

Hasil awal dari tes tersebut menunjukkan bahwa 10 dari 11 patung memiliki "anomali magnetik yang signifikan," dan tujuh di antaranya bahkan memiliki anomali yang "kuat."

Elizabeth Paris, asisten profesor arkeologi Mesoamerika di University of Calgary mengemukakan, "Orang-orang kuno di Monte Alto mungkin mencari batu basal yang memiliki sifat magnetik ini."

Baca juga: 42.000 Tahun Lalu Medan Magnet Bumi Terbalik, Ini Dampaknya?

Ia juga menambahkan, kemungkinan mereka menggunakan jenis kompas primitif dalam pencarian mereka.

Para seniman yang mengukir patung-patung ini kemungkinan menggunakan lodestones, yaitu potongan mineral magnetik alami, untuk menemukan batuan basaltik yang terkena petir.

Walker berpendapat bahwa mungkin ada bukti dari penggunaan jarum magnet, mungkin tersimpan di dalam kantong seorang dukun yang ditemukan di situs arkeologi. Sayangnya, pada masa itu, tidak ada yang mempertimbangkan untuk mencari peralatan semacam itu.

Pengetahuan tentang magnet bisa jauh lebih tua daripada budaya Monte Alto, kata Chinchilla.

Para arkeolog menemukan batang magnet berbahan hematit yang berasal dari 1400 SM hingga 1000 SM di San Lorenzo, sebuah kota besar Olmec di negara bagian Veracruz, Meksiko.

Jika batang ini digunakan sebagai alat magnet, itu berarti bahwa pengetahuan Mesoamerika tentang magnetisme bahkan lebih kuno daripada penjelasan awal yang diberikan oleh Thales dari Miletus.

Baca juga: Medan Magnet Bumi Bergeser 10 Kali Lebih Cepat dari Seharusnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com