Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ilmuwan Inovator Vaksin mRNA Dianugerahi Nobel Kedokteran 2023

Kompas.com - 06/10/2023, 15:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Hal ini menyebabkan aktivasi dan pelepasan molekul pemberi sinyal inflamasi. mRNA dari sel mamalia tidak menimbulkan reaksi yang sama. Oleh sebab itu, berbagai jenis mRNA harus dapat dibedakan.

RNA mengandung empat basa yang disingkat A, U, G, dan C. Huruf-huruf ini sesuai dengan huruf kode genetik pada DNA A, T, G, dan C.

Karikó dan Weissman mengetahui bahwa basa RNA dari sel mamalia sering kali dimodifikasi secara kimia, sedangkan mRNA yang ditranskripsi secara in vitro tidak.

Mereka kemudian bertanya-tanya, apakah tidak adanya perubahan basa pada RNA yang ditranskripsi secara in vitro dapat menjelaskan reaksi inflamasi yang tidak diinginkan?

Untuk mempelajari lebih lanjut, Karikó dan Weissman menciptakan varian mRNA berbeda yang memiliki perubahan kimia unik pada dasarnya. Mereka mengirimkannya ke sel dendritik dan hasilnya sangat besar.

Baca juga: Gunakan Senyawa dalam Cabai, 2 Ilmuwan Ini Memenangkan Hadiah Nobel

Respon inflamasi hampir hilang ketika modifikasi basa ini dimasukkan ke dalam mRNA. Ini adalah perubahan besar dalam pemahaman ilmiah tentang cara sel mengenali dan merespons berbagai bentuk mRNA. Hasil temuan ini kemudian dipublikasikan pada tahun 2005.

Teknologi mRNA dan COVID-19

Ketertarikan terhadap teknologi mRNA mulai meningkat seiring dengan penemuan Karikó dan Weissman.

Pada tahun 2010, beberapa perusahaan sedang mengembangkan metode untuk virus, seperti virus Zika dan MERS-CoV.

Setelah pandemi COVID-19 dimulai, dua vaksin mRNA yang dimodifikasi berdasarkan protein permukaan SARS-CoV-2 dan dikembangkan dengan sangat cepat. Dua vaksin yang sangat efektif disetujui pada Desember 2020.

Pakar penyakit menular dari Universitas Exeter, Bharat Pankhania, mengatakan, salah satu keuntungan utama teknologi mRNA adalah vaksin dapat dibuat dalam jumlah yang sangat besar karena komponen utamanya dibuat di laboratorium.

Teknologi mRNA pun dapat digunakan untuk menyempurnakan vaksin terhadap penyakit Ebola, malaria, dan demam berdarah, serta membantu mengimunisasi orang terhadap penyakit autoimun, seperti lupus dan bahkan beberapa jenis kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com