Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2023, 17:00 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.comVirus Nipah dilaporkan kembali mewabah di India. Para ilmuwan menganalisis penularan virus Nipah di antara manusia.

Virus Nipah menular dengan cepat di Kerala, India. Studi mengungkapkan 40 persen penularan virus ini terjadi pada manusia.

Baru-baru ini, dilaporkan virus Nipah telah menginfeksi sejumlah warga di negara bagian Kerala, India Selatan.

Hingga saat ini, infeksi virus tersebut sudah merenggut dua nyawa dan menginfeksi enam orang, seperti yang dilansir oleh Reuters pada Senin (18/9/2023).

Pemerintah India telah memberlakukan lockdown setelah munculnya wabah Nipah yang menyebabkan kematian warganya. Sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya di Kozhikode, Kerala, diinstruksikan untuk tetap tutup hingga 24 September.

Lantas, bagaimana penularan virus Nipah di antara manusia?

Baca juga: Apa Itu Virus Nipah yang Menewaskan Dua Warga India?

Penularan virus Nipah

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, Senin (18/9/2023), dalam wabah virus Nipah (NiV) pertama yang tercatat, seseorang mungkin terinfeksi melalui kontak dekat dengan babi yang terinfeksi.

Virus NiV yang diidentifikasi dalam wabah tersebut tampaknya pertama kali ditularkan dari kelelawar ke babi, dengan penyebaran selanjutnya dalam populasi babi. Kemudian, individu yang bekerja dekat dengan babi yang terinfeksi mulai mengalami penyakit.

Pada wabah Nipah tersebut, tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia.

Kendati demikian, penularan virus Nipah dari manusia ke manusia secara rutin dilaporkan di Bangladesh dan India.

Kejadian ini terjadi paling sering dalam lingkungan keluarga dan pada individu yang merawat pasien yang terinfeksi NiV.

Selain itu, penularan virus Nipah juga terjadi melalui paparan produk makanan yang terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, seperti konsumsi getah kurma mentah atau buah yang telah terkontaminasi oleh air liur atau urin dari kelelawar yang terinfeksi.

Baca juga: Virus Nipah Dibawa Kelelawar Buah, Seperti Apa Gejalanya?

Kelelawar buah adalah inang virus Nipah. Cara penularan virus Nipah dari kelelawar ke manusia melalui buah yang terkontaminasi atau kotoran. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang sangat berbahaya dan mematikan.SHUTTERSTOCK/Natalia Golovina Kelelawar buah adalah inang virus Nipah. Cara penularan virus Nipah dari kelelawar ke manusia melalui buah yang terkontaminasi atau kotoran. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang sangat berbahaya dan mematikan.

Penularan virus Nipah pada manusia

Menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, virus ini lebih mungkin ditularkan dari orang ke orang, dilansir dari Science Daily, Senin (18/9/2023).

Dalam penelitian ini, tim peneliti menganalisis 248 kasus infeksi virus Nipah di Bangladesh antara April 2001 hingga April 2014.

Mereka menemukan bahwa sekitar 40 persen dari kasus tersebut kemungkinan berasal dari penularan manusia ke manusia, sementara sisanya diduga berasal dari hewan ke manusia. Dari 82 kasus penularan manusia ke manusia diyakini berasal dari 12 pasien.

Faktor-faktor yang terkait dengan peningkatan risiko penularan meliputi jenis kelamin, yang mana pasien pria memiliki risiko delapan kali lebih tinggi daripada pasien wanita.

 

Sedangkan faktor usia, menunjukkan risiko penularan virus Nipah ini terjadi pada hampir semua  pasien yang lebih tua dari usia 45 tahun.

Baca juga: Apakah Virus Nipah yang Muncul di India Berbahaya?

“Awalnya, kami beranggapan bahwa pria mungkin memiliki lebih banyak interaksi dengan yang lain dibandingkan dengan wanita,” ungkap Emily Gurley, PhD, ilmuwan asosiasi di Departemen Epidemiologi di Bloomberg School.

“Namun, yang mengejutkan, kami menemukan bahwa jumlah rata-rata interaksi tidak beda jauh antara pasien Nipah yang menyebarkan penyakit dan pasien Nipah yang tidak menyebarkan,” sambungnya.

Penyakit pernapasan adalah faktor risiko lainnya dalam penularan virus Nipah. Ini sesuai dengan kemungkinan penyebaran virus melalui air liur dan sekresi pernapasan, terutama saat batuk.

Penularan virus Nipah ini terjadi pada fase akut penyakit dan tingkat keparahan penyakit juga berpengaruh pada risiko penularan. 

"Semua pasien (terinfeksi virus Nipah) yang menginfeksi orang lain adalah pasien yang kemudian meninggal karena infeksi mereka sendiri," ujar Gurley.

 Baca juga: Pakar UGM: Virus Nipah Potensi Pandemi Baru, Bagaimana Mencegahnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com