Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Gas Pelindung Bumi, Ozon Ternyata Juga Polutan bagi Manusia

Kompas.com - 28/08/2023, 17:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ozon merupakan salah satu gas yang mengisi atmosfer bumi dan memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi.

Ozon diketahui berfungsi untuk melindungi ekosistem di bumi dari paparan langsung sinar ultraviolet (UV) dari matahari. 

Baca juga: Apakah Efek yang Terjadi jika Lapisan Ozon Hilang?

Akan tetapi, berdasarkan ndeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, dan Air Quality Index (AQI) yang dirilis oleh IQAir, ozon diketahui pula menjadi komponen sekunder dari polusi udara.

Lantas, bagaimana peran ozon sebenarnya?

Dilansir dari National Geographic, Rabu (11/1/2023), ozon secara alami terdapat pada lapisan stratosfer bumi, yakni atmosfer yang berjarak sekitar 15 sampai 30 kilometer dari permukaan bumi.

Ozon pada lapisan ini dikenal sebagai ozon “baik” karena perannya dalam melindungi bumi dengan menyerap sinar UV dari matahari.

Sementara itu, ozon disebut sebagai ozon "buruk" ketika ozon berada di lapisan troposfer, yakni atmosfer yang berjarak sekitar 10 kilometer dari permukaan bumi.

Pada keadaan ini, ozon dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan manusia, hewan dan jaringan tumbuhan.

Beda pembentukan ozon "baik" dan "buruk"

Mengutip dari laporan seputar ozon yang dirilis oleh United Nations of Environment Programme (UNEP), ozon "baik" terbentuk di stratosfer akibat reaksi sinar ultraviolet (UV) dari matahari terhadap 2 molekul gas oksigen (O2) sehingga terbentuk 1 molekul ozon (O3) dan 1 molekul oksigen radikal (O).

Ozon yang terbentuk dalam keadaan gas ini bersifat tidak stabil dan mengalami pemecahan kembali menjadi oksigen (O2).

Baca juga: Lapisan Ozon, Penting dan Berbahaya Secara Bersamaan bagi Manusia

Siklus reaksi pembentukan dan pemecahan ozon ini terjadi berulang secara alami pada stratosfer bumi sehingga ozon membentuk lapisan yang mampu menyerap sinar UV.

Hal ini yang menyebabkan ozon dapat melindungi permukaan bumi dari bahaya sinar UV matahari seperti kanker kulit pada manusia.

Sayangnya, ozon juga dapat terbentuk ketika sinar matahari mengenai partikel polutan udara.

Para ahli dari National Geographic, Senin (23/11/2022), menyebutkan bahwa lapisan ozon "buruk" terbentuk ketika cahaya matahari berinteraksi dengan polutan berupa Volatile Organic Compound (VOC). 

Bahaya paparan ozon terhadap kesehatan manusia

G. Gordon, seorang profesor kimia dari Miami University di Amerika Serikat, pada tahun 1995 dalam jurnal Progress in Nuclear Energy menjelaskan ozon secara umum merupakan agen pengoksidasi yang kuat karena dapat mengoksidasi berbagai zat.

Ozon dapat mengalami reaksi reduksi-oksidasi radikal berantai dengan zat-zat lain di sekitarnya dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini juga terjadi ketika ozon larut dalam air dengan pH di atas 7 atau dalam kondisi basa.

Jika makhluk hidup terpapar oleh ozon maka reaksi berbahaya ini dapat terjadi. Reaksi ini dapat berakibat pada oksidasi terhadap sel-sel dan jaringan tubuh makhluk hidup, terutama manusia.

Baca juga: Stratosfer, Lapisan Ozon yang Berfungsi Menyerap Sinar Ultraviolet

Menurut laporan United States Environmental Protection Agency (US EPA), Rabu (24/5/2023), ozon dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, di antaranya:

  • Batuk dan gatal pada tenggorokan
  • Kesulitan bernapas 
  • Inflamasi dan kerusakan pada saluran napas
  • Kerentanan infeksi pada paru-paru
  • Meningkatkan resiko emfisema, bronkitis kronis, dan frekuensi serangan asma.

Melihat manfaat dan bahaya yang dapat disebabkan oleh ozon, lapisan ozon harus dijaga agar tidak terbentuk di atmosfer dekat permukaan bumi dan tetap berada di lapisan stratosfer.

Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga siklus alami bumi dan mengurangi emisi polutan udara seperti VOC yang dapat membentuk ozon di dekat permukaan bumi.

Tingkat polusi udara Jakarta akibat ozon dekat permukaan bumi

Saat ini, konsentrasi ozon dekat permukaan bumi dan polutan udara lainnya dapat diamati melalui laporan situs web Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Berdasarkan laporan kualitas udara Jakarta yang dirilis IQ Air, meskipun konsentrasi ozon "buruk" atau ozon di troposfer sempat mencapai kategori sedang dengan nilai 126 μg/m3 dan 140 μg/m3 pada 27 Agustus 2023.

Baca juga: Apa Fungsi Lapisan Ozon di Atmosfer?

Tren konsentrasi ozon "buruk" ini selama 1 bulan terakhir masih berada pada kategori baik, yakni konsentrasi antara 0 μg/m3 sampai dengan 120 μg/m3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com