Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguin Gagal Berkembangbiak karena Es Hilang di Antartika

Kompas.com - 27/08/2023, 15:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar menyedihkan datang dari Antartika. Hilangnya es laut di Antartika selama musim kawin penguin kaisar pada tahun 2022 mengakibatkan kegagalan total empat dari lima koloni di Laut Bellingshausen untuk berkembangbiak.

Baca juga: Dari Mana Asal Penguin Kaisar?

Citra satelit menunjukkan tidak ada satupun anak penguin dari lokasi itu yang selamat.

Peristiwa tersebut merupakan kegagalan perkembangbiakan penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) yang meluas dan pertama kali tercatat.

Namun jika hilangnya es akibat perubahan iklim terus berlanjut, ilmuwan memperingatkan, kejadian ini bukanlah yang terakhir.

“Kami belum pernah melihat penguin kaisar gagal berkembang biak, pada skala tersebut dalam satu musim. Hilangnya es laut di wilayah ini selama musim panas di Antartika membuat sangat kecil kemungkinan anak-anak penguin terlantar dapat bertahan hidup,” kata kartografer Peter Fretwell dari British Antartic Survey.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Antartika Kehilangan Efek Dinginnya

“Kita tahu bahwa penguin kaisar sangat rentan terhadap iklim yang memanas dan bukti ilmiah terkini menunjukkan bahwa peristiwa hilangnya es laut secara ekstrem seperti ini akan menjadi lebih sering dan meluas,” katanya lagi.

Perkembangbiakan penguin

Mengutip Science Alert, Jumat (25/8/2023) hampir sepanjang tahun terdapat lapisan es laut yang stabil di sekitar Antartika yang menempel di daratan.

Es yang terbentuk dengan cepat ini diketahui muncul pada bulan April, selama musim gugur di Belahan Bumi Selatan, dan bertahan hingga bulan Januari atau puncak musim panas.

Penguin kaisar membuat tempat berkembang biaknya di atas es cepat tersebut, bertelur pada bulan Mei dan Juni.

Masa inkubasi penguin kaisar adalah sekitar 65 hari. Namun anak-anak penguin tidak berdaya sampai mereka menjadi dewasa, sampai bulu mereka tumbuh menjadi bulu yang cocok untuk berenang dan menyelam di perairan Antartika yang dingin.

Anak-anak ini akan siap antara bulan Desember dan Januari.

Bencana datang

Musim kawin tahun 2022 dimulai dengan normal. Penguin bertelur di musim gugur, lalu mengerami dan menetaskannya hingga musim dingin.

Baca juga: Akibat Perubahan Iklim, Penguin Kaisar Kini Terancam Punah

Sayangnya, saat musim semi bencana melanda. Es yang cepat di mana anak penguin berada pecah lebih awal.

Wilayah yang paling terkena dampaknya adalah Laut Bellingshausen, di sebelah barat semenanjung Antartika.

Setiap tahun, penguin kaisar kembali ke lima lokasi yang sama di Laut Bellingshausen untuk bertelur dan membesarkan anak-anaknya. Kelima koloni ini memiliki ukuran yang bervariasi dari rata-rata sekitar 650 pasangan pembiakan hingga 3.500 pasangan pembiakan.

Pada bulan Desember 2022, empat dari lima situs tersebut menghilang karena es yang mereka andalkan mencair.

Hanya di satu lokasi, Pulau Rothschild, dengan 650 pasangan pembiakan yang berhasil membesarkan anaknya hingga dewasa. Sementara di tempat lain tidak terdapat tanda-tanda keberadaan anak-anak penguin.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Otak Manusia Menyusut

Koloni penguin kaisar dapat ditemukan di seluruh perimeter benua Antartika, namun kegagalan perkembangbiakan Laut Bellingshausen merupakan kegagalan pertama dari banyak hal yang mungkin terjadi.

Saat ini, es laut Antartika berada pada tingkat terendah yang pernah tercatat sepanjang tahun ini. Jika tren terus berlanjut, para ilmuwan mengkhawatirkan lebih dari 90 persen koloni penguin kaisar akan mengalami kepunahan pada akhir abab ke-21.

“Makalah ini secara dramatis mengungkapkan hubungan antara hilangnya es laut dan pemusnahan ekosistem. Perubahan iklim mencairkan es laut pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kutub Utara dan Antartika, kemungkinan besar akan hilang pada tahun 2030an," ungkap fisikawan Jeremy Wilkinson dari British Antarctic Survey.

Penelitian ini dipublikasikan di Communications Earth & Environment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com