Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Jika planet terbesar di Tata Surya adalah Jupiter, tetapi di alam semesta ternyata ada planet yang lebih besar dari planet tersebut.

Planet terbesar di alam semesta tersebut berukuran dua kali lebih besar dari Jupiter dan 10 kali lebih berat, dikutip dari Live Science, Jumat (18/8/2023).

Sejak tiga dekade lalu, para astronom telah mulai melakukan eksplorasi jauh ke luar Tata Surya. Eksplorasi ini dilakukan untuk menemukan planet-planet ekstrasurya atau exoplanet.

Di Galaksi Bima Sakti, kita telah mengetahui planet-planet di dalamnya memiliki ukuran dan massa yang sangat beragam. 

Jupiter menyandang gelar planet terbesar di Tata Surya, memiliki ukuran 11 kali Bumi.

Namun, ternyata setelah eksplorasi exoplanet dimulai sebelum tahun 1992, Jupiter masih kalah besar jika dibandingkan planet-planet raksasa yang ditemukan sejak saat itu.

Menentukan ukuran planet terbesar

Dalam menentukan ukuran sebuah planet, ada dua ukuran yang dipertimbangkan, yakni lebar (dua kali jari-jari) dan massanya.

Baca juga: Apakah Kehidupan di Planet Mars Benar-benar Ada?

Berdasarkan ukuran lebar planet, Solène Ulmer-Moll, peneliti exoplanet postdoctoral di University of Geneva mengatakan bahwa planet ekstrasurya terbesar memiliki radius planet sekitar dua kali radius Jupiter.

Planet terbesar lainnya di alam semesta yang pernah diketahui adalah HAT-P-67b. Salah satu planet gas raksasa yang memiliki radius atau lebar dua kali lipat Jupiter.

Kendati demikian, Ulmer-Moll menjelaskan exoplanet yang berjarak 1.200 tahun cahaya dari Bumi itu memiliki kerapatan yang sangat rendah sehingga hanya punya sekitar sepertiga massa Jupiter.

Ulmer-Moll menerangkan bahwa lebar planet dan massanya memang saling berkaitan. Akan tetapi, tidak selalu ada hubungan langsung di antara keduanya.

Penyebabnya adalah kerapatan setiap planet berbeda-beda. Artinya, beberapa planet gas raksasa yang bermassa rendah bisa 'mengembang' sehingga ukurannya bisa lebih besar dari exoplanet lain yang lebih berat.

Exoplanet lain yang masuk dalam kelompok planet terbesar di alam semesta adalah WASP-17b. Kira-kira ukuran lebar planet tersebut yakni dua kali lebar planet Jupiter. Peringkat kedua planet terbesar yakni KELT-9b, kata Ulmer-Moll lebarnya 1,84 kali Jupiter.

Baca juga: Apakah Ada Bintang Gelap di Alam Semesta?

Ilustrasi planet Jupiter. Badai Great Red Spot Jupiter yang menghiasi planet terbesar di Tata Surya ini ternyata memiliki ukuran jauh lebih lebar. Badai Jupiter disebut-sebut sebagai badai terbesar di Tata Surya.SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski Ilustrasi planet Jupiter. Badai Great Red Spot Jupiter yang menghiasi planet terbesar di Tata Surya ini ternyata memiliki ukuran jauh lebih lebar. Badai Jupiter disebut-sebut sebagai badai terbesar di Tata Surya.

Planet batuan tidak sebesar Jupiter

Sementara itu, sebagian besar planet batuan di tempat lain, hampir tidak ada yang mencapai ukuran sebesar planet Jupiter-super.

Planet batuan terbesar, yang sering disebut dengan Bumi super, memiliki ukuran sekitar dua kali lebih lebar dari Bumi.

"Sebagai perbandingan, WASP-17b memiliki radius yang setara dengan 22 kali radius Bumi," kata Ulmer-Moll.

Kendati planet batuan lebih padat dibandingkan planet gas raksasa, tapi massa planet batuan tidak seberat planet gas raksasa.

Menurut Ulmer-Moll, hal ini dikarenakan ketika planet batuan tumbuh, mereka akan mengakumulasi gas, es, dan air yang secara bertahap mengubahnya menjadi planet gas raksasa dengan pusar batuan.

Sementara itu, ada pula planet-planet masif yang memiliki massa sekitar 13 kali massa Jupiter, termasuk di antaranya planet gas raksasa HD 39091b.

Baca juga: Apakah Ada Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta?

Planet ini berjarak 60 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki massa sekitar 12,3 kali massa planet Jupiter.

Jadi, seberapa besar ukuran sebuah planet terbesar?

Para astronom mengatakan bahwa mereka tidak berharap bisa menemukan planet yang lebih besar dari Jupiter super. Sebab, sebuah planet akan menjadi 'katai coklat' setelah ia mencapai ukuran dan massa tertentu.

"Perbedaan utama antara katai coklat dan planet adalah massa dan terjadinya pembakaran deuterium - hidrogen berat," kata Nolan Grieves, peneliti postdoctoral di Departemen Astronomi Universitas Jenewa.

Menurutnya, pada massa yang lebih besar, sebuah objek akan memiliki tekanan dan temperatur internal yang tinggi yang cukup untuk membakar sebagian besar deuterium yang pada awalnya ada di dalam objek tersebut.

"Ada planet yang telah kami ukur massanya sekitar 13 massa Jupiter dalam ketidakpastian pengukuran, seperti HD 39091 b dan HD 106906 b. Bisa dikatakan mereka adalah planet terbesar yang pernah diketahui," ungkap Grieves.

Baca juga: Apakah Ada Bintang Tertua di Alam Semesta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com