Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Cerdas, Gajah Punya Ingatan yang Sangat Kuat

Kompas.com - 17/08/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hewan dinilai memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, salah satunya adalah gajah. Tak hanya itu, mamalia darat terbesar ini disebut mempunyai ingatan yang sangat baik.

Ingatan yang kuat mungkin menjadi bagian penting bagi kelangsungan hidup gajah sehingga mereka berevolusi dengan kemampuan ini.

Gajah punya ingatan yang sangat kuat

Dilansir dari Live Science, gajah memang berevolusi untuk mengingat setiap hal dengan detail. Ini merupakan kunci kelangsungan hidup mereka.

Misalnya, gajah Afrika yang lebih tua (Loxodonta africana) dapat mengingat suara dan bau predator, menelusuri kembali jejak mereka untuk menemukan lubang air di sabana yang gersang, serta membedakan anggota keluarga mereka dari ratusan gajah lainnya.

Baca juga: Studi Ungkap Gajah Makan Makanan yang Bervariasi

Graeme Shannon, dosen zoologi di Bangor University, Inggris, mengatakan bahwa mencari makanan dan air di lingkungan yang sangat dinamis seperti sabana, selagi mengelola hubungan sosial yang kompleks dan menghindari risiko dari predator, membutuhkan otak yang mampu memproses dan mengingat informasi terperinci.

Gajah bukan satu-satunya hewan yang mencari makan di sabana, tetapi tantangan unik yang dihadapi pachyderms ini menuntut ingatan yang kuat.

Misalnya, setiap gajah perlu makan sekitar 150 kg tumbuh-tumbuhan setiap hari, dan untuk memuaskan nafsu makannya yang rakus, gajah harus melalui rute migrasi yang panjang antara musim hujan dan musim kemarau. Apakah gajah selamat selama migrasi itu sangat bergantung pada pengetahuan mereka tentang rute migrasi tersebut.

Faktanya, otak gajah mampu mengingat rute migrasi panjang yang mencakup sumber daya pohon dan air, yang penting untuk melewati migrasi yang sangat panjang.

Baca juga: Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Sebuah studi tahun 2008 di jurnal Biology Letters melaporkan bahwa kawanan gajah dengan induk yang lebih tua sebagai pemimpin, yang telah berhasil melalui kekeringan sebelumnya, mampu menggiring anggota kelompoknya ke air. Ini mungkin dilakukan dengan mengingat bagaimana kawanannya selamat dari kekeringan sebelumnya.

Namun, satu kawanan gajah yang dipimpin oleh seorang induk pemimpin yang masih muda tidak dapat mengingat bagaimana generasi sebelumnya menangani kekeringan terakhir.

Kawanannya tetap tinggal, alih-alih melakukan perjalanan melalui medan baru untuk mencari air, sehingga anak gajah di kawanan tersebut mengalami tingkat kematian 63% di tahun itu. Sedangkan, tingkat kematian normal selama musim kemarau hanya 2%.

Oleh sebab itu, induk pemimpin yang lebih tua berperan penting sebagai gudang pengetahuan yang penting bagi kawanan gajah. Hal ini juga menjelaskan bahwa ingatan jangka panjang gajah dapat mengarah langsung pada kelangsungan hidup.

Baca juga: Gajah di Kebun Binatang Ternyata Juga Menikmati Kehadiran Pengunjung

Gajah juga membutuhkan ingatan mereka untuk menavigasi apa yang oleh ahli biologi disebut sebagai dinamika "fisi-fusi".

Dalam susunan ini, juga umum di antara primata dan beberapa spesies paus, unit keluarga inti gajah melakukan kontak dengan ratusan gajah lain sepanjang tahun (fusi), hanya untuk kemudian pecah menjadi kelompok inti yang sama (fisi).

Shannon mengatakan, aktivitas sosial tersebut membutuhkan kekuatan otak yang cukup besar. Dalam hal ini, sangat penting bagi gajah untuk memiliki pengetahuan mendetail tentang keluarga yang dikenal, serta mampu mengidentifikasi individu asing dan lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan individu tak dikenal ini, yang mungkin bertindak agresif dan menimbulkan ancaman bagi keluarganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com