Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2023, 06:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Singa adalah satu-satunya anggota keluarga kucing yang memiliki surai di area leher hingga kepalanya.

Surai yang lebat dan berwarna cokelat muda hingga cokelat gelap ini membuat singa tampak semakin gagah dan menakutkan.

Lantas, mengapa singa mempunyai surai? Apa fungsi surau pada singa?

Alasan singa mempunyai surai

Dilansir dari Live Science, Bruce Patterson, peneliti mamalia di Chicago's Field Museum, mengatakan, singa memiliki surai untuk membuat singa lain terkesan, ini termasuk betina calon pasangan dan pejantan pesaing.

Baca juga: Fakta-fakta Singa, Si Raja Hutan yang Termasuk Hewan Terkuat di Bumi

Singa jantan (Panthera leo) memiliki kepala besar dan leher besar. Adanya surai yang lebat semakin menonjolkan fitur tersebut.

Beberapa singa memiliki surai yang dianggap lebih mengesankan daripada yang lain. Sebuah studi tahun 2002 yang mengamati seleksi seksual, suhu, dan surai singa menemukan bahwa surai yang lebih gelap tampaknya lebih menarik bagi betina dan juga berkorelasi dengan kesehatan yang lebih baik serta kadar testosteron yang lebih tinggi.

Tingkat testosteron yang tinggi membantu singa sembuh lebih cepat dan membantu mereka bertahan lebih lama di alam liar.

Selain itu, menurut para peneliti, singa jantan dengan surai yang lebih panjang juga terlihat lebih mengintimidasi jantan lain.

Baca juga: Fosil Langka Singa Amerika yang Punah Terungkap berkat Kekeringan

Dengan demikian, beberapa singa jantan yang tidak mempunyai surai sama sekali atau memiliki surai yang kecil dan kusut mungkin tidak mendapatkan keuntungan tersebut.

Fungsi lain surai pada singa

Dilansir dari Science ABC, surai pada singa juga dipercaya berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada pemiliknya.

Singa jantan adalah pesaing yang agresif, yang akan berjuang untuk mendaki hierarki sosial. Surai, sebagai penutup dan pelindung, tampak seperti keuntungan evolusioner terhadap luka dan cedera di sekitar leher singa.

Sayangnya, hipotesis ini tidak terbukti karena singa yang bertarung mati-matian hampir tidak pernah menyerang leher lawannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com