KOMPAS.com - Sirsak memiliki daging buah yang lembut dan manis. Selain itu, sirsak memberikan sejumlah manfaat kesehatan yang mengesankan.
Sirsak sangat padat nutrisi dan menyediakan serat serta vitamin C dalam jumlah yang baik. Selain itu, sirsak juga mengandung kalori yang sangat sedikit.
Sirsak mengandung banyak vitamin dan mineral penting. Melansir WebMD, secara umum, berikut adalah kandungan nutrisi dalam sirsak:
Baca juga: 3 Manfaat Buah Srikaya untuk Kesehatan
Satu buah sirsak utuh menyediakan:
Melansir Healthline, berikut adalah beberapa manfaat buah sirsak untuk kesehatan:
Banyak manfaat sirsak yang diperoleh dari kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang membantu menetralkan zat berbahaya yang disebut radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel.
Beberapa penelitian menunjukkan, antioksidan dapat berperan dalam mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Baca juga: 4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan
Satu studi tabung melihat sifat antioksidan dalam sirsak dan menemukan bahwa antioksidan tersebut mampu secara efektif melindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Selain itu, sirsak juga mengandung beberapa senyawa tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan, antara lain luteolin, quercetin, dan tangeretin.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan seberapa bermanfaat antioksidan yang ditemukan dalam sirsak bagi manusia.
Selain sifat antioksidannya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sirsak juga mengandung sifat antibakteri yang kuat.
Baca juga: 5 Manfaat Buah Ciplukan untuk Kesehatan
Dalam satu penelitian tabung reaksi, ekstrak sirsak dengan berbagai konsentrasi digunakan pada berbagai jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit mulut.
Hasilnya, sirsak mampu secara efektif membunuh beberapa jenis bakteri, termasuk strain yang menyebabkan radang gusi, kerusakan gigi, dan infeksi jamur.
Studi tabung reaksi lain menunjukkan bahwa ekstrak sirsak dapat melawan bakteri yang bertanggung jawab atas infeksi kolera dan Staphylococcus.
Terlepas dari hasil yang menjanjikan ini, penting untuk diingat bahwa penelitian tersebut adalah studi tabung reaksi yang menggunakan ekstrak yang sangat pekat.