Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Kepala Lebih Besar Berarti Lebih Pintar, Benarkah?

Kompas.com - 21/07/2023, 20:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak hal yang bisa menunjukkan kecerdasan atau kecakapan seseorang, misalnya kemampuannya dalam memecahkan masalah, kesuksesannya di bidang akademik, dan lain-lain.

Selain itu, ada kepercayaan yang mengatakan bahwa tingkat kecerdasan seseorang dapat dilihat dari ukuran kepalanya; semakin besar, semakin pintar. Benarkah demikian?

Ukuran kepala dengan tingkat kepintaran

Melansir BBC Science Focus Magazine, ada korelasi antara ukuran otak dan kecerdasan manusia (yang diukur dengan tes IQ), meskipun sederhana.

Tetapi, tentu saja, korelasi ini tidak menyiratkan sebab-akibat dan ada banyak alasan untuk berhati-hati dalam menginterpretasikan hubungan tersebut.

Baca juga: 13 Tanda Kamu Orang yang Cerdas

Sebagai permulaan, korelasi sederhana didasarkan pada rata-rata banyak orang, dan ukuran kepala atau ukuran otak tidak akan menunjuk apa pun tentang kecerdasan individu tertentu.

Pertimbangkan juga bahwa banyak hewan memiliki otak yang secara dramatis lebih besar daripada otak manusia, namun mereka tidak dianggap secerdas manusia. Misalnya, gajah dan paus memiliki otak yang kira-kira enam kali lebih besar dari otak manusia.

Di sisi lainnya, ada banyak hewan yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, meskipun memiliki otak yang kecil. Misalnya, lebah dapat mengingat lokasi bunga yang tak terhitung jumlahnya di area seluas beberapa km persegi.

Sebagian besar ahli setuju bahwa untuk perihal kecerdasan, yang lebih penting daripada volume otak secara keseluruhan adalah efisiensi saraf (seberapa cepat dan andal neuron berkomunikasi satu sama lain) dan sifat serta jangkauan konektivitas antara wilayah otak utama.

Baca juga: Musik Klasik Membuat Bayi Lebih Cerdas, Fakta atau Mitos?

Cara meningkatkan kecerdasan menurut sains

Berikut adalah beberapa cara menjadi lebih pintar menurut sains.

1. Bermain video game

Baru-baru ini, tepatnya pada tahun 2020, para peneliti yang berbasis di Karolinska Institute, Swedia, melihat data dari sekitar 9.000 anak-anak Amerika dan menemukan bahwa anak-anak berusia 9 atau 10 tahun yang bermain video game untuk waktu di atas rata-rata tidak menunjukkan perbedaan tingkat kecerdasan dibandingkan dengan anak-anak yang bermain lebih sebentar.

Dua tahun kemudian, studi yang melibatkan 5.000 anak-anak menemukan bahwa pada usia 12 tahun, anak-anak yang bermain video game memiliki 2,5 poin IQ lebih tinggi dari rata-rata.

Sejalan dengan ini, sebuah studi terhadap hampir 45.000 peserta yang diterbitkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit manfaat kognitif dari bermain game pelatihan otak, hasilnya tidak signifikan jika dibandingkan dengan efek video game pada umumnya.

Baca juga: 5 Hewan Paling Cerdas di Dunia

2. Tidur siang

Banyak ilmuwan dan seniman terkenal mengandalkan tidur siang untuk mempertajam pikiran mereka, memecahkan masalah, atau menghasilkan ide.

Penelitian modern pun telah memvalidasinya melalui makalah yang menunjukkan peningkatan dalam berbagai keterampilan kognitif setelah tidur siang.

Dr. Delphine Oudiette dari Paris Brain Institute menyusun sebuah studi untuk menguji apakah micronap dapat meningkatkan kreativitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com