Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Uranium Sangat Penting untuk Bahan Bakar Nuklir?

Kompas.com - 17/07/2023, 15:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Uranium adalah salah satu elemen penting dalam pembuatan nuklir, baik yang dimanfaatkan sebagai energi mau pun pembuatan bom atom.

Dilansir dari Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, Senin (18/7/2023), uranium merupakan elemen radioaktif yang disimbolkan dengan huruf U dalam tabel periodik kimia.

Elemen tersebut terbentuk secara alami dan saat dimurnikan, uranium akan berwarna putih keperakan.

Uranium memiliki tiga isotop utama yang terbentuk secara alami, di antaranya U-238, U-235 dan U-234.

Uranium-235 sebagai bahan bakar nuklir

Salah satu isotop, U-235 adalah radioaktif dari unsur uranium yang menjadi bahan kimia utama dalam pembuatan tenaga nuklir.

Baca juga: Apa Itu Uranium, Zat Kimia yang Meledak di Pabrik Nuklir Rusia?

Sebab, untuk dapat digunakan sebagai fisil dalam reaktor nuklir atau senjata (bom atom), maka U-235 akan dipekatkan dalam proses yang disebut 'pengayaan'.

Menurut Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat, uranium dianggap sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbarui, meskipun uranium adalah logam yang sangat umum ditemukan di bebatuan di seluruh dunia.

Dalam penggunaannya sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir, U-235 dinilai memiliki atom yang mudah terpecah.

Kendati demikian, meski uranium sekitar 100 kali lebih umum dari logam perak, ternata jenis uranium-235 relatif jarang ditemukan.

Pengolahan uranium-235 juga tidak mudah. Sebagian besar bijih logam tersebut ditambang di Amerika Serikat bagian barat.

Baca juga: NASA Berencana Tempatkan Reaktor Nuklir di Bulan, Untuk Apa?

 

Setelah ditambah, maka U-235 harus diekstraksi dan diproses sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Untuk diketahui, inti isotop uranium tersebut mengandung 92 proton dan 143 neutron, sehingga dapat dikatakan bahwa U-235 adalah satu-satunya bahan fisil yang terbentuk secara alami.

Artinya, inti uranium-235 mengalami fisi nuklir ketika bertabrakan dengan neutron lambat, yakni neutron dengan energi kinetik kurang dari 1 elektron volt, dikutip dari Britannica.

Uranium dengan proses pengayaan yang rendah biasanya akan digunakan sebagai bahan bakar untuk reaktor nuklir berbahan bakar ringan.

Sedangkan uranium dengan pengayaan penuh biasanya digunakan untuk pembuatan senjata nuklir.

Baca juga: Radiasi Nuklir Chernobyl Naik 16 Kali dari Level Normal, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com