KOMPAS.com - Para ahli telah memperingatkan bahwa badai matahari akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, dan dampaknya akan jauh lebih dahsyat.
Sangat penting untuk memahami dampakk potensial badai matahari yang dapat terjadi pada Bumi.
Menurut Tzu-Wei Fang, peneliti di Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA, seperti dikutip dari Live Science, Senin (10/7/2023), ketika menghantam Bumi, maka badai Matahari harus mengarah ke arah yang tepat dan di waktu yang tepat.
Fang menjelaskan bahwa meningkatnya aktivitas Matahari dapat membuat hal ini lebih mungkin terjadi, tapi tidak dapat menjamin planet akan dihantam lebih banyak badai.
Lantas, apa yang terjadi jika badai Matahari benar-benar terjadi, dan apa saja dampak yang bisa dialami Bumi?
Lebih lanjut Fang mengatakan, apabila badai Matahari terjadi, maka badai tersebut akan dapat mengionisasi atmosfer Bumi bagian atas dan memicu gangguan pada sinyal radio dan satelit.
Pancaran energi dari badai Matahari yang dahsyat bisa memblokir koneksi Bumi dengan satelit, serta memungkinkan terjadinya pemadaman radio jarak jauh dan sistem GPS untuk sementara waktu.
Baca juga: Apakah Badai Matahari Bisa Menghancurkan Bumi? Ini Penjelasannya
Dalam sebuah studi yang pernah dipublikasikan sebelumnya juga mengungkapkan dampak badai Matahari terhadap makhluk hidup di Bumi, salah satunya paus abu-abu.
Pasalnya, badai geomagnetik dari Matahari telah mengganggu migrasi paus abu-abu dan hewan lain yang selama ini navigasi migrasi mereka bergantung pada garis medan magnet Bumi.
Selain paus, hewan-hewan yang turut terkena dampak yakni penyu dan beberapa spesies burung.
Badai Matahari yang kuat juga dapat menghasilkan arus listrik di permukaan tanah.
Hal ini bisa memberi dampak negatif terhadap infrastruktur logam, misalnya kerusakan infrastruktur tersebut, termasuk jaringan listrik yang lebih tua dan jalur kereta api.
Fang menambahkan bahwa penumpang pesawat juga dapat terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi selama badai Matahari terjadi.
Kendati tidak jelas apakah tingkat radiasi tersebut cukup tinggi untuk dapat menimbulkan dampak kesehatan, namun lonjakan radiasi akibat badai Matahari akan mempengaruhi secara signifikan pada astronot yang berada di dalam pesawat ruang angkasa.