Untuk memahami mengapa evolusi menghasilkan sifat yang tampaknya tidak berfungsi ini, Dr. Brindle dan rekannya menguji beberapa hipotesis.
"Hipotesis seleksi postcopulatory" mengusulkan bahwa masturbasi membantu keberhasilan pembuahan. Ini dapat dicapai dengan berbagai cara.
Pertama, masturbasi (tanpa ejakulasi) bisa meningkatkan gairah sebelum berhubungan seks.
Ini mungkin taktik yang sangat berguna untuk jantan yang merupakan anggota kawanan berkasta rendah yang cenderung terganggu selama senggama supaya membantu mereka ejakulasi lebih cepat.
Kedua, masturbasi (dengan ejakulasi) memungkinkan pejantan mengeluarkan air mani yang lebih rendah, meninggalkan sperma segar berkualitas tinggi yang tersedia untuk kawin, yang lebih mungkin untuk mengalahkan pejantan lain.
Baca juga: Asal-usul Patung Venus Berusia 30.000 Tahun di Austria Akhirnya Ditemukan
Para peneliti menemukan dukungan untuk hipotesis ini, yang menunjukkan bahwa masturbasi jantan telah berevolusi bersama dengan sistem perkawinan multi-jantan di mana ada persaingan jantan yang tinggi.
Sementara itu "Hipotesis penghindaran patogen" mengusulkan bahwa masturbasi pria mengurangi kemungkinan tertular IMS setelah sanggama, dengan membersihkan uretra (tempat infeksi utama untuk banyak IMS) dengan ejakulasi yang dicapai melalui masturbasi.
Tim juga menemukan bukti yang mendukung hipotesis ini, menunjukkan bahwa masturbasi laki-laki berevolusi bersama dengan beban IMS yang tinggi di seluruh pohon kehidupan primata.
Sedangkan signifikasi masturbasi pada betina masih kurang jelas. Tim berpendapat bahwa lebih banyak data tentang perilaku seksual wanita diperlukan untuk lebih memahami peran evolusi masturbasi wanita.
"Temuan kami membantu menjelaskan perilaku seksual yang sangat umum, tetapi sedikit dipahami, dan mewakili kemajuan signifikan dalam pemahaman kita tentang fungsi masturbasi," kata Dr.Brindle.
Baca juga: Asal-usul Dua Kalimat Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.