Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2023, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom menemukan ratusan struktur aneh seperti tali atau filamen di pusat galaksi kita. Struktur ini pun menurut mereka kemungkinan bisa digunakan untuk menelusuri jalur letusan lubang hitam kuno.

Temuan yang kemudian dipublikasikan di jurnal The Astrophysical Journal Letter menyebutkan masing-masing filamen yang sebelumnya tidak diketahui ini berukuran panjang antara 5 hingga 10 tahun cahaya.

Baca juga: Bagaimana Galaksi Bima Sakti Terbentuk?

Ukuran ini ribuan kali jarak antara Matahari dan Pluto, tetapi hanya terlihat dalam panjang gelombang radio. Artinya struktur tersebut kemungkinan besar diciptakan oleh semburan partikel berenergi tinggi yang tidak terlihat oleh mata telanjang.

Struktur yang berhubungan dengan lubang hitam

Mengutip Live Science, Minggu (4/6/2023) ketika dilihat, ratusan filamen tersebut tampaknya mengarah langsung ke pusat lubang hitam supermasif galaksi Bima Sakti.

Hal ini menunjukkan bahwa struktur mungkin merupakan bekas atau efek yang dihasilkan dari ledakan lubang hitam berenergi tinggi kuno yang merobek awan gas di sekitarnya.

"Sungguh mengejutkan menemukan populasi struktur baru yang tampaknya menunjuk ke arah lubang hitam," kata Farhad Yusef-Zadeh, profesor fisika dan astronomi di Universitas Northwestern di Illinois.

"Saya benar-benar terpana ketika melihat ini. Kami juga menemukan bahwa filamen itu tidak acak tetapi tampaknya terkait dengan aliran lubang hitam di Bima Sakti," paparnya.

Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti yang dijuluki Sagitarius A* itu adalah monster kosmik dengan massa lebih dari 4 juta Matahari.

Tarikan gravitasinya yang kuat mengikat galaksi bersama-sama tetapi nafsu makan yang besar juga mengakibatkan kasus gangguan antarbintang yang parah.

Baca juga: Lubang Hitam Baru Ditemukan, Terletak di Dekat Galaksi Bima Sakti

Pengamatan radio sebelumnya terhadap Sgr A* yang dilakukan oleh tim Yusef-Zadeh menemukan gelembung energi yang sangat besar, menjulang 25.000 tahun cahaya di atas setiap sisi perut lubang hitam.

Pengamatan juga menemukan kira-kira 1.000 filamen radio seperti untaian vertikal yang memancar dari Sgr A* seperti dawai kecapi yang sangat besar.

Kedua fenomena misterius ini kemungkinan besar diciptakan oleh ledakan kuno dari lubang hitam galaksi kita, kata Yusef-Zadeh.

Penemuan struktur

Namun berbeda dengan struktur yang baru ditemukan ini. Ukurannya jauh lebih pendek dan jumlahnya jauh lebih sedikit.

Baca juga: Seperti Apa Foto Lubang Hitam Pertama yang Dipertajam Menggunakan AI?

Terlepas dari perbedaan itu, peneliti menduga struktur baru juga tercipta oleh letusan energi serupa dari pusat lubang hitam galaksi yang mungkin terjadi sekitar 6 juta tahun yang lalu.

Keberhasilan temuan tidak lepas dari pengamatan yang dilakukan dari teleskop MeerKAT di Observatorium Astronomi Radio Afrika Selatan.

"Tampaknya itu adalah hasil dari interaksi material yang keluar dari benda-benda di dekatnya. Namun perlu pengamatan lagi untuk memperkuat analisis serta mengetahui kehidupan lubang hitam di pusat galaksi kita," tambah Yusef-Zadeh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com