Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Alergi Makanan Baru Muncul Saat Dewasa?

Kompas.com - 20/05/2023, 12:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Akan tetapi, sistem kekebalan terus berubah dan berkembang, sehingga selalu mungkin untuk mengembangkan alergi baru terhadap hal-hal yang sudah dikenal.

Sebaliknya, tidak mungkin mengembangkan alergi terhadap sesuatu yang belum pernah terpapar oleh sistem kekebalan sebelumnya.

Hanya saja, sistem kekebalan terkadang dapat bereaksi terhadap protein tertentu yang cukup mirip dengan alergen lainnya.

Sementara menurut Jenna Podjasek, MD, yang juga ahli alergi dan imunologi yang berbasis di Illinois, orang yang memiliki dermatitis atopik (eksim) mungkin lebih rentan terhadap alergi makanan daripada yang tidak memilikinya.

Selain itu, ada anggapan pula alergi makanan muncul karena seseorang makan terlalu banyak makanan tersebut. Tapi Greenberg anggapan itu tidak tepat.

Baca juga: Mengapa Ingin Minum Minuman Manis Saat Cuaca Panas?

Namun, Podjasek menyebutkan, terdapat beberapa kasus di mana ada hubungan yang jelas antara paparan berulang dan sensitivitas alergen.

"Misalnya, sengatan berulang ubur-ubur tertentu di Jepang dapat menyebabkan seseorang alergi terhadap kedelai. Alergen yang masuk ke dalam tubuh selama sengatan dianggap memicu reaksi silang dengan zat yang sama atau serupa yang ditemukan dalam kedelai," papar Podjasek.

Beberapa ahli pun menyebut perubahan iklim sebagai alasan meningkatnya alergi pada orang dewasa dan hal itu berkontribusi pada memburuknya gejala pada orang dengan penyakit alergi pernapasan kronis seperti asma dan demam.

Namun, sejauh ini, Greenberg menyebut tidak ada bukti bahwa itu berperan dalam alergi makanan.

Baca juga: Mengapa Banyak Anak Mesir Kuno Menderita Anemia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com