Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gerhana Bulan Penumbra Berkaitan dengan Mitos Budaya?

Kompas.com - 05/05/2023, 16:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena gerhana bulan di masa lalu seringkali dikaitkan oleh mitos-mitos budaya tertentu yang berkembang di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

Padahal, seperti Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada malam ini, Jumat (5/5/2023) merupakan fenomena alam biasa.

Peneliti Ahli Pertama Pusat Riset Antariksa BRIN, Ayu Dyah Pangestu juga menampik mitos tentang fenomena alam ini. Ia menyampaikan bahwa gerhana bulan merupakan fenomena astronomis saat Matahari, Bulan dan Bumi sejajar.

Fenomena ini mengakibatkan cahaya Matahari yang seharusnya sampai ke permukaan Bulan, tertutup oleh bayangan Bumi.

Dampak terhalangnya cahaya Matahari itu menyebabkan Bulan tampak gelap, atau cahayanya sedikit redup seperti yang terjadi pada Gerhana Bulan Penumbra yang akan terjadi malam ini.

Di berbagai negara, fenomena gerhana bulan seringkali dikaitkan dengan mitos-mitos yang bersumber pada cerita budaya.

Baca juga: Apakah Bulan Punya Atmosfer Seperti Bumi?

Seperti di Indonesia, mitos gerhana bulan bagi budaya Jawa dikisahkan fenomena ini terjadi karena raksasa, yang dikenal sebagai Batara Kala menelan Bulan. Hal ini mengilustrasikan saat Bulan tertutupi bayangan Bumi, seolah Bulan ditelan kegelapan untuk beberapa saat.

Namun, Ayu menjelaskan bahwa seperti fenomena Gerhana Bulan Penumbra yang akan terjadi malam ini, maupun jenis gerhana bulan lainnya, adalah fenomena alam biasa.

"Ini sebuah manifestasi dari pergerakan Matahari, Bumi dan Bulan di lintasannya," kata Ayu.

Penting dicatat, bahwa fenomena gerhana bulan terjadi karena adanya pergerakan Matahari, Bulan dan Bumi yang bergerak sesuai dengan lintasan atau orbitnya masing-masing.

"Itu (fenomena gerhana bulan) hal yang alami, normal yang terjadi di kehidupan kita dan tidak terkait dengan mitos," jelas Ayu.

Gerhana Bulan Penumbra 2023 adalah fenomena gerhana kedua yang terjadi pada tahun ini. Dua gerhana selanjutnya akan terjadi di planet ini, yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Bulan Sebagian.

"Sayangnya, untuk fenomena Gerhana Matahari Cincin pada 14 Oktober nanti, tidak dapat diamati dari Indonesia," imbuh Ayu.

Baca juga: Apakah Mungkin Gravitasi Bumi Bisa Menghancurkan Bulan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com