Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2023, 13:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Space


KOMPAS.com - Fenomena Gerhana Bulan Penumbra 2023 di Indonesia akan terjadi pada malam ini, Jumat (5/5/2023) yang dimulai pada pukul 22.12 WIB.

Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei 2023 akan dapat disaksikan oleh penduduk Bumi, terutama di benua Asia dan Australia, serta sebagian kecil negara di Afrika dan Eropa.

Peneliti Ahli Pertama Pusat Riset Antariksa BRIN, Ayu Dyah Pangestu mengatakan gerhana bulan adalah fenomena astronomis biasa yang terjadi pada saat Matahari, Bulan dan Bumi sejajar.

Terjadinya gerhana bulan membuat cahaya Matahari yang semestinya sampai ke Bulan, namun terhalang oleh Bumi, sehingga cahayanya tidak sampai ke Bulan.

"Jadi kita lihatnya, Bulan tertutup oleh bayangan Bumi," kata Ayu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Terdapat tiga jenis gerhana bulan, di antaranya fenomena Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Parsial atau Gerhana Bulan Sebagian dan Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada hari ini hingga esok dini hari, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Mengapa Gerhana Matahari Hibrida Disebut Fenomena Langka?

Salah satu fakta menarik gerhana bulan adalah selalu terjadi pada saat bulan purnama, termasuk fenomena Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia yang akan terjadi malam ini, pukul 22.12 WIB.

"Sebenarnya, gerhana bulan itu terjadi saat bulan purnama. Kalau bulan purnama itu (cahaya) terang benderang, sedangkan saat Gerhana Bulan Penumbra (cahaya) akan redup sedikit," ungkap Ayu.

Gerhana bulan terjadi saat purnama

Lantas, mengapa gerhana bulan hanya terjadi saat bulan purnama?

Proses terjadinya gerhana bulan adalah ketika Bumi memposisikan dirinya di antara Matahari dan Bulan, yang kemudian menyebabkan bayangan di permukaan Bulan, dikutip dari Space, Jumat (5/5/2023).

Sejajarnya ketiga benda langit dan menghasilkan gerhana bulan ini hanya dapat terjadi selama bulan purnama dan merupakan fenomena astronomis yang sangat populer di kalangan para pengamat langit di seluruh dunia.

Baca juga: Mengapa Jangan Melihat Gerhana Matahari Hibrida dengan Mata Telanjang?

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com