Peneliti mencatat mikrobioma pada kulit dan rambut manusia telah dipelajari secara ekstensif, sedikit yang diketahui tentang bentuk kehidupan yang hidup pada mamalia lain. Sehingga penemuan ini pun menjadi hal yang menarik.
Peneliti kini menguji secara eskstensif zat-zat yang telah diidentifikasi tersebut untuk mengetahui efektivitas dan efek sampingnya, sehingga di masa depan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan medis.
Namun tentu saja, penelitian untuk melihat bagaimana manfaat molekul penangkal penyakit pada bulu kungkang untuk dunia medis di masa depan, masih membutuhkan waktu panjang.
Dilansir dari Science Alert, resistensi ini telah menjadi masalah yang berkembang. Ini artinya beberapa obat tidak lagi bekerja untuk melawan infeksi yang dirancang untuk diobati.
Organisasi Kesehatan Dunia bahkan memperkirakan pada tahun 2050, resistensi terhadap antibiotik dapat menyebabkan 10 juta kematian per tahun.
Peneliti pun mencari solusi untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Proyek yang seperti kami lakukan dapat berkontribusi untuk menemukan molekul baru yang dapat dalam jangka menengah atau panjang digunakan untuk melawan resistensi antibiotik ini," kata Chavarria.
Baca juga: Apakah Kungkang Hewan Berbahaya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.