Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unta adalah hewan yang dikenali dari bentuk tubuhnya, yakni punuk yang menonjol di bagian punggungnya.

Hewan berpunuk menonjol ini umumnya banyak ditemui di daerah padang pasir atau gurun pasir, seperti di negara-negara Timur Tengah.

Punuk unta adalah bagian tubuh yang paling menarik dari hewan ini. Pasalnya, banyak orang yang berpendapat bahwa fungsi punuk tersebut adalah sebagai tempat menyimpan cadangan air.

Akan tetapi, apakah benar punuk unta berisi air dan berfungsi menyimpan cadangan air?

Fungsi punuk unta bukan menyimpan air

Dikutip dari Live Science, Rabu (15/3/2023) fungsi punuk pada hewan gurun ini sebenarnya bukan untuk menyimpan air melainkan untuk menyimpan lemak.

"Mereka menghadapi musim kemarau ketika makanan dan air langka," kata Rick Schwartz, pengawas perawatan hewan dan juru bicara nasional Kebun Binatang San Diego.

Baca juga: Apakah Paus Bisa Menderita Skoliosis?

Saat makanan tersedia, unta akan makan cukup kalori untuk 'membangun' punuknya, sehingga mereka bisa bertahan saat makanan langka.

Dengan punuk yang berisi penuh dengan cadangan lemak, seekor unta bisa bertahan hingga empat atau bahkan lima bulan tanpa makanan.

Saat unta menghabiskan lemaknya, punuknya yang kosong akan jatuh seperti balon kempes sampai mereka cukup makan lagi.

Anak unta sendiri tidak dilahirkan dengan punuk dan tidak menumbuhkannya saat mereka masih menyusu.

"Semua energi yang mereka dapatkan dari induk digunakan untuk pertumbuhan tubuh," papar Schwartz.

Unta muda mulai disapih saat berusia 4 hingga 6 bulan. Namun punuk unta muda ini baru terbentuk ketika mereka berusia 10 bulan hingga 1 tahun.

Baca juga: Apakah Anjing yang Ditinggalkan di Chernobyl Terpapar Radiasi?

Ilustrasi unta.PIXABAY/ALBERT SUPARGO Ilustrasi unta.

"Berhubung unta liar berurusan dengan siklus musim, mereka perlu memiliki semacam punuk di tahun pertamanya. Mereka harus melewati musim kemarau pertamanya," terang Schwartz.

Saat ini ada dua spesies unta. Unta Baktria (Camelus bactrianus) hidup di beberapa bagian China barat dan Asia Tengah dan mereka memiliki dua punuk. Sementara unta Arab (Camelus dromedarius) hanya memiliki satu punuk.

Punuk unta berada di punggung

Meski banyak hewan menyimpan lemak di sekitar perut, unta justru menumpuk berat badan secara vertikal.

Salah satu teorinya adalah bahwa perut unta memiliki bagian keras yang diletakkan langsung di pasir. Lemak perut bisa membuatnya lebih sulit untuk berbaring.

Teori lain adalah dengan menyimpan lemak di punuk di punggung, artinya unta akan terkena lebih sedikit sinar matahari dan lebih sedikit panas.

Baca juga: Apakah Teripang Bisa Dimakan dan Punya Manfaat Kesehatan?

Jadi, bagaimana unta mengatasi kelangkaan air?

Oleh karena punuk unta digunakan untuk menyimpan cadangan makanan, maka hewan ini pun memerlukan cara lain untuk mengatasi kelangkaan air.

Salah satu dilakukan mereka adalah meminum hingga 114 liter dalam sekali minum. Selain itu, unta juga akan mengeluarkan kotoran kering untuk menahan air.

Ginjal mereka secara efisien akan membuang racun dari air dalam tubuh, sehingga dapat menahan sebanyak mungkin air. 

Cara unta beradaptasi saat mengalami kelangkaan air, masih ada beberapa upaya lain yang dilakukan hewan ini untuk menghemat air. Misalnya, dengan menangkap kelembapan dari setiap napas yang mereka hembuskan melalui hidung.

"Kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup dengan lebih sedikit air ini yang kemungkinan membuat muncul mitos bahwa mereka (unta) pasti menyimpan air di punuk," ungkap Schwartz.

Baca juga: Apakah Anjing Bisa Bertahan Hidup Tanpa Manusia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com