Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2023, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung (secara medis dikenal sebagai infark miokard) adalah keadaan darurat medis yang mematikan.

Ketika seseorang terkena serangan jantung, otot jantungnya mulai mati karena tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. 

Serangan jantung merupakan kondisi yang sangat berbahaya bagi manusia, namun bagaimana dengan hewan? Apakah hewan juga bisa mengalami serangan jantung?

Serangan jantung pada hewan

Dilansir dari Live Science, sebagian besar hewan tidak terkena serangan jantung, termasuk salah satu kerabat terdekat manusia, simpanse. 

Hewan memang dapat mengalami masalah jantung lainnya, tetapi sejauh yang diketahui para ilmuwan, serangan jantung jarang terjadi pada hewan.

Baca juga: Apakah Hewan Bisa Bertahan Hidup Tanpa Tidur?

Philip Gordts, asisten profesor yang mempelajari penyakit jantung di University of California, San Diego (UCSD), mengatakan bahwa secara umum, hewan tidak secara alami mati karena serangan jantung, seperti yang dialami manusia.

Namun, secara teoritis, serangan jantung dapat terjadi pada hewan. Pasalnya, menurut Flavio Fenton, seorang profesor fisika di Georgia Institute of Technology, semua jantung mamalia sangat mirip. Jadi, sebagian besar jantung mamalia, pada prinsipnya, bisa terkena serangan jantung.

Meski demikian, kondisi tersebut sangat jarang terjadi. Misalnya, pada hewan pengerat dan kelinci yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki kolesterol tinggi dan lipid darah untuk tujuan menginduksi aterosklerosis dan penyakit manusia lainnya, serangan jantung masih sangat jarang terjadi.

Terlepas dari laporan bahwa kebanyakan hewan tidak mengalami serangan jantung, faktanya, belum banyak percobaan yang menyelidiki fenomena ini. 

Baca juga: Apakah Hewan Mengenali Dirinya di Depan Cermin?

Tomasz Owerkowicz, ahli fisiologi vertebrata komparatif di California State University, San Bernardino, menyebut bahwa literatur ilmiah tentang serangan jantung pada hewan yang bukan mamalia masih sangat sedikit. 

Namun berdasarkan struktur jantung, para peneliti dapat membuat prediksi tentang vertebrata (hewan bertulang belakang) mana yang paling mungkin mengalami serangan jantung. 

Jantung mamalia dan burung hanya memiliki satu sumber oksigen, yakni arteri koroner. Bagian ini bercabang menjadi arteriol dan kapiler yang lebih kecil, tempat sel otot jantung mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida. 

Di jantung mamalia, satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan darah dan oksigen di dalam jantung adalah melalui pembuluh darah. Ini juga dianggap berlaku untuk burung, kata Owerkowicz. 

Oleh sebab itu, menurutnya, jika arteri koroner tersumbat pada burung atau mamalia, jantung kehilangan suplai oksigennya dan kemungkinan besar dapar mengalami serangan jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com