KOMPAS.com - Banyak orang yang tertarik untuk mencoba diet rendah karbohidrat karena metode diet ini diyakini dapat menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian telah membuktikan manfaat diet rendah karbohidrat bagi kesehatan dan penurunan berat badan.
Meski demikian, dikutip dari Live Strong, kekurangan karbohidrat juga dikaitkan dengan sejumlah efek kesehatan yang merugikan, seperti ketosis dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Kita bisa mengalami kekurangan karbohidrat jika membatasi asupan karbohidrat di bawah 10 persen dari total asupan makronutrien (karbohidrat, lemak, dan protein). Jumlah ini setara dengan 20 sampai 50 gram karbohidrat sehari.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Data Pribadi Kita Saat Berhenti Pakai Medsos?
Dilansir dari WebMD, berikut adalah hal-hal yang terjadi pada tubuh jika berhenti makan karbohidrat.
Kehilangan asupan karbohidrat secara tiba-tiba akan membuat kita kehilangan berat badan. Awalnya, ini sebagian besar berat air.
Pasalnya, memotong asupan karbohidrat juga menghilangkan simpanan glikogen di otot. Glikogen membantu tubuh kita menahan air.
Tubuh kita juga bisa kehilangan sedikit garam jika berhenti makan karbohidrat. Saat kita mulai makan karbohidrat lagi, berat air pum segera kembali.
Ketosis dapat menyebabkan lemas, lelah, pusing, dan sakit kepala, yang sangat mirip dengan gejala flu.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kekurangan Protein?
Efek samping yang lebih serius juga bisa terjadi, seperti sakit perut, mual, dan muntah.
Beberapa dokter menduga, gejala ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi dari buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian, yang merupakan makanan yang tidak diperbolehkan atau dibatasi secara ketat pada diet keto.
Jika kita berhenti makan karbohidrat, kita mungkin mengalami brain fog atau otak berkabut, seperti saat tubuh mencoba mempertahankan kadar gula darah normal.
Pada awalnya, brain fog bisa membuat kita sulit untuk tidur. Setelah itu, tubuh akan merasa sangat lelah, yang pada akhirnya, membuat otak kita terasa lebih kabur untuk sementara waktu.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Makan Daging?
Diet rendah karbohidrat juga rendah serat. Akibatnya, sembelit bisa menyerang, meski biasanya hilang dalam beberapa minggu.
Namun, jika tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan mendapatkan cukup elektrolit, gejala yang dialami mungkin tidak terlalu serius dan tidak bertahan lama.