Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Data Pribadi Kita Saat Berhenti Pakai Medsos?

Kompas.com - 01/02/2023, 06:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Oleh: Katie Mackinnon*

INTERNET memiliki peran sentral dalam kehidupan kita. Saya — dan banyak orang seusia saya — tumbuh beriringan dengan perkembangan media sosial dan platform konten.

Bersama rekan-rekan saya, saya membuat situs web pribadi di GeoCities, membuat blog di LiveJournal, berteman di MySpace dan bergaul di Nexopia.

Baca juga: Media Sosial Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Banyak dari platform dan ruang sosial sebelumnya menempati sebagian besar ingatan masa muda kita. Oleh karena itu, web telah menjadi keterikatan yang rumit yang menjadi dasar hubungan dan koneksi.

Penelitian doktoral saya melihat bagaimana kita telah menjadi “databound” — terikat pada data yang telah kita hasilkan sepanjang hidup kita, baik dengan cara yang dapat kita kendalikan maupun tidak.

Apa yang terjadi pada data kita saat kita meninggalkan platform? Apa yang seharusnya terjadi? Apakah Anda ingin mendapatkan jawabannya?

Data pribadi dalam jumlah yang sangat besar

Sebagai bagian dari pekerjaan, komunikasi, perbankan, perumahan, transportasi, dan kehidupan sosial kita, kita memproduksi data setiap hari.

Kita sering tidak menyadari — dan oleh karena itu tidak dapat menghindarinya — berapa banyak data yang kita hasilkan. Kita juga jarang dapat menentukan cara penggunaan, penyimpanan, atau penyebarannya.

Baca juga: Penggunaan Media Sosial Tingkatkan Depresi, Ini Penjelasannya

Kurangnya kendali ini berdampak negatif pada kita, dan efeknya tidak proporsional kaitannya dengan perbedaan ras, jenis kelamin, dan kelas.

Informasi tentang identitas kita dapat digunakan dalam algoritme dan oleh orang lain untuk menindas, mendiskriminasi, melecehkan,menyebarluaskan data pribadi, dan merugikan kita.

Privasi data pribadi sering dipikirkan dengan adanya pelanggaran perusahaan, peretasan rekam medis, dan pencurian kartu kredit.

Penelitian saya tentang partisipasi kaum muda dan produksi data pada platform populer yang menjadi ciri akhir tahun 1990-an hingga 2000-an — seperti GeoCities, Nexopia, LiveJournal, dan MySpace — menunjukkan bahwa periode ini adalah era di mana privasi data jarang dipertimbangkan dalam konteks kontemporer.

Data seringkali bersifat pribadi dan dibuat dalam konteks partisipasi sosial dan digital yang khusus.

Contohnya termasuk blog bergaya buku harian, penulisan kreatif, swafoto, dan ketika seseorang ikut dalam fandom.

Konten buatan pengguna ini, kecuali memang ada tindakan untuk menghapusnya, dapat bertahan lama: ingat, internet bersifat abadi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com