KOMPAS.com - Daging merupakan sumber nutrisi yang dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat. Namun, ada yang mengatakan bahwa membatasi konsumsi daging memiliki berbagai manfaat.
Adapun beberapa manfaat membatasi atau bahkan berhenti makan daging adalah penurunan berat badan dan kesehatan usus yang lebih baik.
Dilansir dari Healthline, mengurangi makan daging memang dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan penurunan risiko penyakit tertentu. Namun, manfaat ini tampaknya bergantung pada makanan lain yang kita konsumsi dan jenis daging apa yang kita batasi.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk benar-benar berhenti makan daging merah, daging unggas, dan ikan, inilah kemungkinan yang akan terjadi pada tubuh Anda, sebagaimana dilansir dari Live Strong.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Olahraga Berlebihan?
Berhenti mengonsumsi produk hewani mungkin membuat Anda kehilangan nutrisi tertentu, salah satunya adalah zat besi.
Makanan nabati, seperti bayam dan kedelai, menawarkan zat besi non-heme. Namun, secara signifikan, nutrisi ini lebih tersedia dari hewan, baik dalam bentuk zat besi heme dan non-heme.
Maria Pena, MD, asisten profesor kedokteran, endokrinologi, diabetes, dan penyakit tulang di Icahn School of Medicine at Mount Sinai, mengatakan bahwa zat besi yang rendah dapat menyebabkan kelelahan kronis, rambut rontok, pusing, kelemahan, sakit kepala, kulit pucat, dan detak jantung cepat.
Faktanya, vegetarian cenderung memiliki simpanan zat besi yang jauh lebih rendah daripada orang yang makan daging, menurut penelitian tahun 2018 di Critical Reviews in Food Science and Nutrition.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Duduk Terlalu Lama?
Maria E. Fraga, RD, ahli diet dan manajer program diabetes dari The Diabetes Alliance at the Mount Sinai Health System menjelaskan, karena zat besi tidak mudah diserap dari makanan nabati, asupan zat besi yang direkomendasikan untuk vegetarian hampir dua kali lipat dari yang direkomendasikan untuk non-vegetarian.
Daging, terutama daging merah dan daging olahan, dapat meningkatkan peradangan di usus. Kondisi ini dapat mengubah bakteri baik di usus dan menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan kembung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.