Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Baru Ditemukan di Lumba-lumba dan Paus, Ancam Mamalia Laut Dunia

Kompas.com - 28/01/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah virus baru yang berpotensi fatal dan mengancam paus, serta lumba-lumba telah ditemukan oleh peneliti di Univerity of Hawaii Health and Stranding Lab di seluruh Pasifik.

Sebelum penemuan tersebut, virus ini diketahui ditemukan pada satu mamalia laut saja yakni paus berparuh Longman yang terdampar di Maui Hawaii pada tahun 2010.

Virus baru yang ditemukan itu disebut circovirus (BWCV). Circovirus adalah virus DNA yang menyebabkan penyakit pada burung, babi, dan anjing, dan dalam kasus yang parah dapat berakibat fatal.

Temuan yang dipublikasikan di Frontiers in Marine Science ini pun dapat memperluas pengetahuan tentang spesies mamalia laut apa saja yang dapat terinfeksi penyakit tersebut.

Baca juga: Virus di Siberia Dihidupkan Lagi Setelah Membeku Selama Puluhan Ribu Tahun

"Studi (virus baru ditemukan pada mamalia laut) kami menemukan paus berparuh Cuvier dinyatakan positif BWCV di Saipan dan Samoa Amerika, hampir 4000 mil jauhnya dari kasus pertama yang ditemukan," kata Kristi West, direktur UH Health and Stranding Lab.

"Kasus positif yang ditemukan di luar Hawaii sangat mengejutkan dan menunjukkan bahwa virus ini tersebar di Pasifik Tengah dan Barat dan mungkin ada secara global pada mamalia laut," katanya seperti dikutip dari Phys, Jumat (27/1/2023).

Paus dan lumba-lumba yang diuji peneliti berasal dari berbagai wilayah di Pasifik, dengan mayoritas hewan yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut berasal dari Kepulauan Hawaii.

"Kami terkejut menemukan berapa banyak spesies berbeda dan beberapa banyak hewan secara keseluruhan yang terinfeksi (virus) BWCV, dengan 50 persen hewan dinyatakan positif terkena virus ini," kata Cody Clifton, Ph.D. mahasiswa di Sekolah Tinggi Pertanian Tropis dan Sumber Daya Manusia yang bekerja di UH Health and Stranding Lab.

Baca juga: Virus Baru Mirip Penyebab Covid-19 Ditemukan di Kelelawar Rusia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com