Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus di Siberia Dihidupkan Lagi Setelah Membeku Selama Puluhan Ribu Tahun

Kompas.com - 10/12/2022, 09:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada campuran mikroba membeku yang terdiri dari virus, bakteri, dan spora jamur bersembunyi di bawah tanah Arktik yang sangat dingin.

Beberapa mikroba ini belum pernah berinteraksi dengan dunia luar. Namun saat perubahan iklim yang menghangatkan planet ini, kuman-kuman yang terjebak dalam permafrost itu dapat mencair.

Pertanyaannya, bisakah mikroba yang mencair dan kembali 'hidup' ini menginfeksi sesuatu?

Serta, seberapa besar potensi ancaman yang ditimbulkan virus itu terhadap kesehatan manusia serta lingkungan?

Pertanyaan-pertanyaan itu yang kemudian diselidiki oleh tim internasional dalam studi baru mereka yang tersedia di database pracetak bioRxiv.

Untuk mengetahuinya, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (9/12/2022) peneliti mengisolasi 13 virus yang baru dideskripsikan dari tujuh sampel permafrost dan dua sampel air yang diambil dari sungai Siberia.

Baca juga: Perubahan Iklim Bangkitkan Virus Kuno yang Terperangkap dalam Es

Tiga dari virus membeku di permafrost itu bernama Megavirus mammoth, Pithovirus mammoth, dan Pandoravirus mammoth ditemukan di dalam wol mammoth yang membatu berusia 27.000 tahun. Sementara yang lain ditemukan di usus beku serigala Siberia kuno.

Di laboratorium yang tertutup, ilmuwan dengan hati-hati mencairkan mikroba dan mengurutkan genomnya.

Kemudian, para peneliti menginfeksi sel amoeba dengan virus yang baru terbangun itu.

Hasilnya, meskipun berusia hingga 48.000 tahun, beberapa virus mampu bereplikasi di dalam amuba, menyebabkan pecah dan melepaskan partikel virus baru.

"Yang kami hidupkan kembali (virus) tak berbahaya sama sekali. Mereka (virus) hanya menginfeksi amoeba. Tetapi keberadaan dan infektivitas mereka menunjukkan bahwa virus purba yang menginfeksi hewan atau manusia masih bisa menular," kata Jean-Michel Claverie, ahli mikrobiologi komputasi di Aix-Marseille University di Paris.

Dalam studi virus di Siberia dihidupkan lagi itu, peneliti fokus pada virus yang menginfeksi amoeba, karena amoeba membuat organisme model yang baik.

Baca juga: Medusavirus, Virus Raksasa yang dapat Mengungkap Evolusi Misterius Sel Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com