Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virus Baru Ditemukan di Lumba-lumba dan Paus, Ancam Mamalia Laut Dunia

KOMPAS.com - Sebuah virus baru yang berpotensi fatal dan mengancam paus, serta lumba-lumba telah ditemukan oleh peneliti di Univerity of Hawaii Health and Stranding Lab di seluruh Pasifik.

Sebelum penemuan tersebut, virus ini diketahui ditemukan pada satu mamalia laut saja yakni paus berparuh Longman yang terdampar di Maui Hawaii pada tahun 2010.

Virus baru yang ditemukan itu disebut circovirus (BWCV). Circovirus adalah virus DNA yang menyebabkan penyakit pada burung, babi, dan anjing, dan dalam kasus yang parah dapat berakibat fatal.

Temuan yang dipublikasikan di Frontiers in Marine Science ini pun dapat memperluas pengetahuan tentang spesies mamalia laut apa saja yang dapat terinfeksi penyakit tersebut.

"Studi (virus baru ditemukan pada mamalia laut) kami menemukan paus berparuh Cuvier dinyatakan positif BWCV di Saipan dan Samoa Amerika, hampir 4000 mil jauhnya dari kasus pertama yang ditemukan," kata Kristi West, direktur UH Health and Stranding Lab.

"Kasus positif yang ditemukan di luar Hawaii sangat mengejutkan dan menunjukkan bahwa virus ini tersebar di Pasifik Tengah dan Barat dan mungkin ada secara global pada mamalia laut," katanya seperti dikutip dari Phys, Jumat (27/1/2023).

Paus dan lumba-lumba yang diuji peneliti berasal dari berbagai wilayah di Pasifik, dengan mayoritas hewan yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut berasal dari Kepulauan Hawaii.

"Kami terkejut menemukan berapa banyak spesies berbeda dan beberapa banyak hewan secara keseluruhan yang terinfeksi (virus) BWCV, dengan 50 persen hewan dinyatakan positif terkena virus ini," kata Cody Clifton, Ph.D. mahasiswa di Sekolah Tinggi Pertanian Tropis dan Sumber Daya Manusia yang bekerja di UH Health and Stranding Lab.

Virus penyakit misterius pada mamalia laut

Studi ini juga menemukan bahwa circovirus telah ada di Pasifik setidaknya selama 22 tahun terakhir.

Peneliti menguji hewan dari arsip sampel UH Health and Stranding Lab yang mencakup sampel dari hewan yang berasal dari tahun 1997.

Di antara kasus tersebut, peneliti menemukan BWCV terdapat pada paus sperma kerdil yang terdampar di O'ahu pada tahun 2000, menunjukkan bahwa virus baru ini telah hadir di antara paus dan lumba-lumba Hawaii sejak saat itu.

Sekarang, tidak diketahui apa dampak virus baru ditemukan ini terhadap inang yang terinfeksi. Kasus awal virus BWCV terjadi pada paus yang sakit parah tetapi hewan tersebut koinfeksi dengan patogen lain.

Oleh karenanya, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah virus memiliki efek pada kesehatan lumba-lumba dan paus.

"Kita perlu memahami penyebab kematian dan ancaman yang dihadapi lumba-lumba serta paus untuk melindungi spesies dengan lebih baik. Banyak lumba-lumba dan paus di Hawaii adalah penghuni populasi pulau kecil di mana wabah yang menyebabkan penyakit parah dan kematian dapat berdampak buruk," kata West.

Mamalia laut merupakan penjaga kesehatan laut. Pemahaman tentang ancaman yang dihadapi oleh spesies yang dilindungi seperti lumba-lumba dan paus sangat penting untuk konservasi dan pengelolaan yang efektif, termasuk ancaman penyakit yang disebabkan oleh virus.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/28/100000823/virus-baru-ditemukan-di-lumba-lumba-dan-paus-ancam-mamalia-laut-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke