Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2023, 09:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber WHO

KOMPAS.com - Kasus penyakit campak pada anak di Indonesia mengalami lonjakan hingga 32 kakli lipat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.

Meningkatnya kasus penyakit campak pada anak ini, data Kementerian Kesehatan melaporkan sudah ada 53 Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di 34 kabupaten/kota di Indonesia, diberitakan Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit campak adalah penyakit serius yang sangat menular. Penyebab penyakit campak adalah infeksi virus dari keluarga paramyxovirus.

Virus campak ini biasanya ditularkan melalui kontak langsung dan melalui udara. WHO menjelaskan virus akan menginfeksi saluran pernapasan, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Sejauh ini, campak adalah penyakit manusia dan tidak diketahui terjadi pada hewan.

Baca juga: Apakah Depresi Bisa Diturunkan dari Keluarga? Ini Faktor Risikonya

Penting diketahui bahwa campak adalah salah satu penyakit paling menular di dunia.

Penyakit ini menyebar melalui batuk dan bersin, kontak erat atau kontak langsung dengan sekret (droplet) hidung maupun tenggorokan yang terinfeksi.

Penularan virus campak dapat tetap aktif dan menular di udara atau di permukaan yang terpapar hingga 2 jam.

Campak dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi dari 4 hari sebelum timbulnya ruam hingga 4 hari setelah ruam muncul.

WHO mencatat, wabah campak dapat mengakibatkan endemi yang menyebabkan banyak kematian, terutama pada anak-anak yang sangat muda dan mengalami kekurangan gizi.

Baca juga: Apakah Tidur Siang Baik untuk Tubuh?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com