Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Rasanya ASI yang Sangat Disukai Bayi?

Kompas.com - 06/01/2023, 09:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Air Susu Ibu atau ASI adalah sumber makanan yang sangat penting bagi bayi, setelah ia lahir hingga usia maksimal 2 tahun. ASI sangat disukai bayi, namun pernahkah kita membayangkan seperti apa rasanya ASI?

Jika anda penasaran seperti apa rasanya ASI, maka simak penjelasan sains tentang air susu ibu yang memiliki manfaat besar bagi bayi.

ASI memiliki rasa yang sangat berbeda dengan susu sapi. Tekstur ASI bisa saja lebih encer atau lebih creamy, tergantung waktu.

Dilansir dari Live Science, Jumat (6/1/2023), rasa air susu ibu bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Tekstur ASI juga bisa lebih kental atau encer, karena hal ini dipengaruhi oleh pola makan ibu menyusui.

Baca juga: 6 Tips Berpuasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui supaya ASI Tetap Lancar

Rasa ASI berbeda dengan susu sapi

Orang dewasa yang pernah mencobanya, sering mengatakan bahwa ASI rasanya manis dan lembut, namun berbeda dengan susu sapi.

Padahal, menurut jurnal Nutrients yang diterbitkan pada tahun 2016, baik susu sapi maupun air susu ibu pada manusia, sama-sama memiliki komponen penting, seperti laktosa gula susu.

Pada susu sapi, lebih banyak mengandung lemak, mineral dan protein.

Sebaliknya, ASI mengantung nutrisi ini yang dilengkapo dengan antibodi, sel punca, enzim, dan hormon yang dirancang khusus untuk tahun pertama kehidupan bayi.

Rasa lembut pada ASI, kemungkinan besar berasal dari kandungan lemaknya, yang menurut makalah tersebut memiliki kadar yang sama seperti dalam susu sapi, berkisar antara 3,5 persen hingga 4,5 persen lemak.

Baca juga: Ahli Beberkan 3 Sebab Produksi ASI Sedikit dan Cara Meningkatkannya

Ilustrasi ASI perah, air susu ibu, manfaat ASI pada bayi baru lahir.shutterstock Ilustrasi ASI perah, air susu ibu, manfaat ASI pada bayi baru lahir.

Susu sapi murni dari toko kelontong biasanya memiliki kandungan lemak sebanyak 3,25 persen.

Faktor lain yang bisa memengaruhi rasa lembut pada ASI, karena air susu ini keluar dari payudara dalam keadaan hangat, kira-kira dengan suhu tubuh sekitar 37 derajat Celsius.

Sama seperti susu sapi, ASI yang jika dibiarkan terlalu lama juga dapat rusak, berbau busuk dan terasa pahit

Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan tahun 2016 di The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menemukan bahwa menyimpan ASI dengan cara membekukan dan mencairkannya, dapat mengubah komposisi vitamin dan mineral yang ada, sehingga dapat memengaruhi rasa ASI itu sendiri.

Baca juga: Semua Menyehatkan, Ini Kandungan ASI, Susu Sapi, hingga Susu Kambing

Faktor yang memengaruhi rasa ASI

Saat tubuh memproduksi ASI, yakni pada ibu menyusui, tubuh akan menciptakan nutrisi dari makanan yang ia makan, sekaligus memasukkan sel-sel hidup ke dalam ASI untuk diteruskan ke anaknya.

Menurut, Dr. Alexa Mieses Malchuck, dokter keluarga di UNC Family Medicine Center, North Carolina, nutrisi dan sel yang diproduksi ini tergantung pada apa yang dibutuhkan oleh bayi saat tumbuh, terutama dalam enam minggu pertama kehidupan.

"Susu pertama (setelah bayi lahir) disebut kolostrum, dan itu sangat unik. Volumenya kecil, tetapi dikemas (mengandung) dengan kekuatan dan penting untuk bayi yang baru lahir," kata Mieses Malchuck.

Ia menjelaskan bahwa susu kolostrum pada ASI ini sangat rendah gula, tetapi tinggi komponen yang terkait dengan membangun sistem kekebalan tubuh, termasuk imunoglobulin A, sejenis antibodi.

Baca juga: Ahli Tegaskan, Tidak Ada Susu Formula yang Lebih Baik dari ASI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com