KOMPAS.com - Bumi tak hanya berupa lingkungan hangat yang ramah untuk dihuni oleh manusia. Di beberapa bagian Bumi, ada wilayah yang ekstrem, dengan dingin yang mematikan hingga panas menyengat yang dihuni oleh beberapa spesies hewan.
Bukannya tak ditinggali, tempat-tempat tersebut justru menjadi rumah bagi beberapa mahluk hidup.
Lantas hewan apa saja yang mampu bertahan di area yang ekstrem tersebut. Ini beberapa di antaranya, seperti dikutip dari Britannica.
Burung tangguh yang tak bisa terbang ini menghabiskan musim kawin di Antartika, di mana suhu secara rutin turun hingga -40 derajat Celsius.
Baca juga: Hewan Apa yang Paling Lama Ada di Bumi?
Koloni penguin kaisar bertahan dari dingin yang mengancam dengan berkumpul bersama dalam kelompok besar untuk berbagi kehangatan dan meminimalkan paparan dingin.
Secara berkala, penguin yang berada di pinggir kerumunan di bawa ke tengah, sehingga setiap anggota kawanan diberi kesempatan untuk menghangatkan tubuhnya.
Katak kayu merupakan hewan yang hidup di wilayah Kanada dan Alaska yang terkenal sebagai wilayah dingin.
Saat suhu mulai turun, katak kayu akan beradaptasi dengan membiarkannya dirinya membeku. Mereka dalam tetap berada dalam mode mati suri hingga musim semi datang dan mencairkan es.
Katak kayu adalah hewan yang bisa bertahan hidup saat lingkungan sekitarnya membeku, yakni dengan mengumpulkan glukosa, krioprotektan di jaringannya.
Baca juga: Hewan Trenggiling Itu Apa dan Kenapa Terancam Punah?
Jika dua hewan sebelumnya mampu bertahan hidup di wilayah yang dinginnya mematikan. Unta menjadi salah satu makhluk yang memiliki kemampuan hidup di gurun yang panas.
Unta mampu bertahan pada suhu hingga 49 derajat Celsius dan bertahan seminggu atau lebih tanpa minum.
Hewan hidup digurun ini punya rahasia menarik bagaimana ia bisa bertahan di lingkungan panas.
Rahasia serangga kecil ini bertahan hidup di lingkungan gurun yang suhunya bisa melebihi 60 derajat Celsius adalah kakinya yang panjang.
Baca juga: Hewan Apa yang Dapat Bertahan Terhadap Perubahan Iklim?
Kakinya memungkinkan semut bergerak cepat dan menjaga tubuhnya tetap di atas pasir yang panas.
Satu lagi hewan yang mampu bertahan hidup di lingkungan ekstrem gurun adalah Jerboa. Hewan pengerat ini tidur di liang yang sejuk di siang hari untuk menghindari panas ekstrem. Jerboa baru akan keluar pada malam hari saat cuaca lebih dingin untuk mencari makan.
Jauh di bawah permukaan laut yang tak tersentuh jangkauan matahari yang memberi kehidupan, ekosistem unik telah berkembang di sekitar hidrotermal kaya mineral yang sangat panas dan terbentuk di dekat gunung berapi bawah laut.
Peneliti menemukan hewan yang hidup di ekosistem tersebut, salah satunya adalah cacing Pompeii. Makhluk ini dapat bertahan hidup di suhu setinggi 79 derajat Celsius.
Baca juga: Hewan Purba Dijuluki Ikan Penghisap Darah Ini Muncul Lagi di Australia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.