Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Stiff-Person Syndrome yang Diderita Celine Dion?

Kompas.com - 10/12/2022, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Penyanyi Celine Dion baru saja mengumumkan dirinya mengidap penyakit langka, stiff-person syndrome. Apa saja penyebab stiff-person syndrome ini?

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (9/12/2022), Celine Dion dalam sebuah pemaparan, menjelaskan tentang penyakit langka yang dialaminya.

Penyakit ini membuatnya kejang, yang seringkali memengaruhi aktivitasnya sehari-hari.

Dilansir dari Cleveland Clinic, stiff person syndrom adalah kelainan gerakan autoimun langka yang memengaruhi sistem saraf pusat, yakni otak dan sumsum tulang belakang.

Baca juga: Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Langka yang Dialami Celine Dion

Orang dengan kondisi penyakit tersebut, awalnya akan mengalami kekakuan otot-otot tubuh dari waktu ke waktu, diikuti dengan kekakuan yang berkembang pada kaki dan otot-otot lain dalam tubuh.

Sindrom penyakit langka ini juga dikenal dengan Moersch-Woltman syndrome, yang mana gangguan saraf yang terjadi dapat menyebabkan kejang otot yang menyakitkan dan terjadi secara acak, yang bisa dipicu oleh kebisingan, tekanan emosional atau sentuhan fisik ringan.

Lantas, apa penyebab stiff-person syndrome seperti yang dialami Celine Dion?

Peneliti belum meyakini secara pasti apa penyebab stiff-person syndrome seperti yang dialami oleh Celine Dion.

Baca juga: Ruben Onsu Idap Penyakit Empty Sella Syndrome dan Tidak Tahan Dingin, Mengapa Bisa Terjadi?

Fungsi saraf sangat penting, yaitu mengirimkan pesan untuk tubuh bergerak hingga indra dan respons stres berkerja.medicalexpress Fungsi saraf sangat penting, yaitu mengirimkan pesan untuk tubuh bergerak hingga indra dan respons stres berkerja.

Namun, mereka percaya bahwa penyakit langka ini adalah gangguan autoimun, suatu kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.

Orang-orang yang mengidap kelainan ini membuat antibodi menyerang enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD).

Enzim GAD ini berperan dalam membuat neurotransmitter yang disebut gamma-aminobutyric acid (GABA), yang membantu mengontrol pergerakan otot.

Ahli memperkirakan bahwa sistem kekebalan tubuh pada orang dengan stiff-person syndrome ini secara keliru menyerang enzim GAD, yang dampaknya menurunkan jumlah GABA dalam tubuh.

Baca juga: Ruben Onsu Mengidap Empty Sella Syndrome, Penyakit Apa Itu?

Untuk diketahui, antibodi terhadap protein lain yang disebut amphiphysin merupakan temuan yang kurang umum pada orang dengan sindrom ini.

Protein tersebut terdapat dalam terminal saraf dan berperan penting dalam membantu sel saraf berkomunikasi satu sama lain.

Dilansir dari CNN, stiff-person syndrome atau sindrom orang kaku adalah penyakit yang langka dan gejalanya juga cukup membingungkan, sehingga orang akan sering mencari perawatan untuk nyeri kronis sebelum mereka mendapatkan perawatan neurologis.

Selain itu, rata-rata dari orang dengan stiff-person syndrome ini membutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk menerima diagnosis dari penyakit tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Post Covid Syndrome, dari Gejala, Orang Berisiko dan Lama Waktu Pulihnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com