Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Minum Obat Simvastatin agar Kadar Kolesterol Normal Kembali?

Kompas.com - 03/12/2022, 09:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Pada beberapa kasus yang sangat langka, statin bisa menyebabkan kerusakan otot yang lebih serius bernama Rhabdomyolysis. Kondisi ini menimbulkan nyeri otot, kerusakan hati, gagal ginjal hingga kematian.

Untungnya, risiko rhabdomyolysis sangat kecil dan biasanya hanya terjadi jia Anda mengombinasikan statin dosis tinggi dengan obat tertentu.

2. Kerusakan hati

Efek samping statin yang jarang terjadi lainnya adalah peningkatan enzim yang menjadi pertanda adanya pembengkakan hati.

Inilah mengapa dokter biasanya juga menganjurkan Anda untuk menjalani tes enzim hati sebelum atau sesudah Anda minum statin. Jika peningkatan yang terjadi ringan, Anda mungkin akan diperbolehkan untuk melanjutkan pengobatan.

Baca juga: Benarkah Kayu Manis Bisa Menurunkan Kolesterol?

3. Peningkatan gula darah

Ada kemungkinan statin akan meningkatkan kadar gula dalam darah yang bisa menyebabkan diabetes tipe dua. Risiko ini kecil, dan biasanya terjadi ketika kadar gula darah sebelum Anda minum statin memang sudah tinggi atau berada pada kategori prediabetes atau diabetes.

Kabar baiknya, statin bisa mencegah terjadinya serangan jantung pada orang-orang dengan diabetes.

4. Efek samping neurologis

Badan Pengawas Obat dan Makanan juga memperingatkan kemungkinan munculnya efek samping neurologis ketika meminum obat golongan statin. Pasalnya, ada beberapa orang yang mengalami kehilangan ingatan atau kebingungan ketika minum statin.

Untungnya, efek samping ini biasanya menghilang ketika konsumsi obat statin dihentikan.

Sementara itu, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa statin mungkin bisa membantu memperbaiki fungsi otak pada orang-orang dengan demensia. Namun, hal ini masih diselidiki.

Apabila Anda mengalami efek samping yang tidak diinginkan dari simvastatin, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menanganinya. Dokter mungkin akan mengentikan sementara terapi Anda, mengganti obat yang diminum atau menurunkan dosisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com