Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semut Tentara Tertua Ditemukan di Batu Ambar Berusia 35 Juta Tahun

Kompas.com - 24/11/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Temuan fosil semut tentara tertua itu pun akhirnya merujuk pada semut pekerja tentara yang berkerabat dekat dengan spesies yang ditemukan di Afrika.

Seperti semut tentara modern, semut purba itu mungkin berburu dalam kawanan besar dan menyerang menggunakan jalur feromon dan menjalani kehidupan nomaden dengan cara membangun sarang bawah tanah jangka pendek.

Lantas mengapa satu spesimen ini bisa terjebak dan membatu di ambar?

"Dia mungkin tersesat dan kehilangan jejak feromon. Saat pergi sedikit jauh ia justru terjebak dalam resin pohon," ungkap Sosiak.

Tim kemudian menamai semut Dissimuodorylus perseus, berdasarkan kata Latin dissimulo – yang berarti menyembunyikan atau menyembunyikan.

Ini lantaran identitas serangga yang sebenarnya tidak diketahui para ilmuwan selama lebih dari 80 tahun.

Baca juga: 4 Cara Mengusir Semut dari Rumah, Apa Saja?

Selain itu juga nama mengacu pada pahlawan mitologi Yunani Perseus, yang mengalahkan Medusa tanpa mampu untuk melihat dia.

Penemuan ini merupakan fosil semut tentara kedua yang dikonfirmasi. Sebelumnya spesies yang dikenal sebagai Neivamyrmex ectopus ditemukan dalam damar berusia 16 juta tahun dari Republik Dominika.

Lebih lanjut, meski tak terduga, penemuan semut tentara Baltik ini disebut masuk akal mengingat kala itu Eropa lebih hangat dan lebih basah selama masa hidup semut purba.

Semut tentara adalah pemangsa saat ini dan mereka merupakan bagian integral dari ekosistem. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa mereka masih merupakan bagian integral dari ekosistem bahkan 35 juta tahun yang lalu,” tambah Sosiak.

Studi fosil semut tentara tertua ditemukan ini telah dipublikasikan di jurnal Biology Letters.

Baca juga: Bagaimana Semut Bisa Berjalan di Dinding? Sains Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com