Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semut Tentara Tertua Ditemukan di Batu Ambar Berusia 35 Juta Tahun

Kompas.com - 24/11/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Semut tentara tertua di dunia telah diidentifikasi dalam batu ambar Baltik berusia 35 juta tahun.

Penemuan tak terduga ini pun menunjukkan bahwa serangga yang sekarang umum dijumpai di Afrika dan Amerika Selatan tersebut pernah menjelajahi benua Eropa.

"Kami tak mengira mereka ada di Eropa. Sebenarnya sama sekali tak pernah terdengar menemukan semut tentara ini di Eropa tapi sekarang kita menemukannya bahkan usianya jutaan tahun lalu," kata Christine Sosiak dari New Jersey Institute of Technology.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya semut tentara merupakan salah satu jenis semut mematikan di dunia.

Semut ini adalah predator agresif berbahaya, bahkan bagi manusia. Mereka cenderung berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena tak memiliki sarang permanen.

Baca juga: Jutaan Semut Api Invasi Hawaii, Apa Penyebabnya?

Kisah penemuan semut tentara tertua ini memang tak terduga. Pasalnya, Sosiak tengah menyelidiki fosil semut yang terjebak dalam batu amber yang disimpan di Universitas Harvard sejak tahun 1930-an.

Saat ia sedang mempelajari koleksi-koleksi fosil semut tersebut, Sosiak justru menemukan spesimen yang salah identifikasi sebagai anggota genus Platythyrea yang umum.

"Saya meletakkannya di bawah mikroskop dan berpikir kalau ini sesuatu yang sama sekali baru, sesuatu yang sangat aneh dan menarik," katanya.

Lalu, seperti dikutip dari New Scientist, Kamis (24/11/2022) dengan menggunakan fotografi dan pemindaian CT mikroskopis, peneliti membuat gambar beresolusi tinggi dan model 3D dari semut cokelat berkilau yang terawetkan.

Peneliti kemudian baru menyadari bahwa spesimen fosil semut tentara tersebut tak memiliki mata, rahang runcing tajam, satu ruas pinggang, dan kelenjar besar yang akan mengeluarkan cairan pelindung untuk hidup di bawah tanah.

Baca juga: Semut Ini Mengobati Kawanannya yang Terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com