Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Peneliti Pelajari dari Gigi Dinosaurus di Afrika Utara?

Kompas.com - 08/11/2022, 12:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Oleh: Femke Holwerda

SAAT dinosaurus punah, Spinosaurus adalah salah satu yang paling dikenal: predator dengan cakar tajam, rahang panjang penuh gigi, dan layar besar di punggungnya. Mereka hidup di dekat sungai dan berburu ikan pada 100 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang telah menjadi gurun; Kem Kem beds, sebuah formasi geologi di Afrika Utara.

Sama seperti Spinosaurus, kehidupan dari sebagian besar dinosaurus yang ditemukan menjadi fosil di daerah tersebut didukung oleh sungai di sekitarnya.

Sisa-sisa hewan dan ikan yang mirip buaya adalah fosil yang paling banyak ditemukan, terutama pada sedimen dari Maroko, Aljazair, dan Mesir. Ekosistem ini mendukung komunitas besar dinosaurus pemangsa yang memakan daging atau ikan, serta minoritas dari mereka merupakan pemakan tumbuhan.

Spinosaurus dan kerabat karnivoranya mendapat banyak perhatian ilmiah. Namun, sebagian dari komunitas ini yang memakan tumbuhan belum banyak disorot.

Saya baru saja menerbitkan makalah di Jurnal Ilmu Bumi Afrika yang mengumpulkan semua temuan dinosaurus pemakan tumbuhan (herbivora) dan berleher panjang, yang disebut sauropoda, dari periode Kapur Awal di Afrika Utara.

Baca juga: Studi Ungkap Cara Hidup Spinosaurus Dinosaurus Karnivora Terbesar di Dunia

Sebagian besar fosil yang ditemukan berupa gigi. Selain memberi tahu kita tentang jenis hewan, apa yang dimakannya, dan apakah lokasinya berubah seiring waktu, gigi juga memberikan informasi untuk merekonstruksi palaeoekosistem yang lengkap.

Penelitian lebih lanjut yang berasal dari penemuan gigi ini akan memungkinkan kita untuk memahami lebih banyak tentang bagaimana spesies yang berbeda hidup bersama dan posisi mereka pada rantai makanan.

Melacak gigi

Tengkorak Spinosaurus aegyptiacusWikimedia Commons Tengkorak Spinosaurus aegyptiacus

Sayang, fosil sauropoda ini langka. Untuk setiap gigi sauropoda yang ditemukan, sekitar 30 gigi dinosaurus predator (theropoda) ditemukan. Ketidakseimbangan antara karnivora dan herbivora ini masih belum dapat dijelaskan.Ini mungkin ada hubungannya dengan ekosistem sungai yang lebih mendukung pemakan ikan dan hewan pemakan daging lainnya daripada pemakan tumbuhan.

Meskipun langka, ada beberapa bukti keberadaan herbivora: ornithopoda, dinosaurus pemakan tumbuhan berkaki dua (seperti Spinosaurus, mereka memiliki “layar” di punggungnya ), serta sauropoda, yaitu dinosaurus besar berkaki empat dan berleher panjang yang disebut di makalah baru.

Baca juga: Kenapa Paus Tidak Punya Gigi seperti Manusia?

Kami juga tidak tahu mengapa tulang-tulang di daerah ini tidak terawetkan dengan baik. Sejauh ini, kami hanya mengetahui beberapa contoh kerangka yang lebih lengkap, dari Maroko (Rebbachisaurus garasbae), Tunisia (Tataouinea hannibalis), Niger (Nigersaurus taqueti ) dan Mesir (Paralititan stromeri).

Gigi terbuat dari bahan yang lebih keras dari tulang: email gigi. Mineral keras ini bertahan lama dan terkubur jauh lebih baik daripada tulang. Selain itu, gigi lebih sering ditemukan daripada tulang karena sauropoda cukup sering merontokkan gigi mereka – setiap 14 hari, pada kasus Nigersaurus.

Gigi dapat mengungkapkan banyak hal tentang keragaman jika dirawat dengan baik.

Dalam penelitian kami, kami membandingkan semua kemunculan gigi sauropoda dan menemukan tiga jenis yang berbeda. Ini adalah titanosauriform (bayangkan Brachiosaurus dari film Jurassic Park), titanosaurian (jenis titanosauriform yang lebih maju secara evolusioner) dan rebbachisaurid (dinosaur seperti Brontosaurus, tetapi dengan leher lebih rendah dan moncong lebih lebar).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com