Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2022, 16:23 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang Indonesia, petai atau pete menjadi salah satu lalapan atau tambahan bahan masakan yang banyak digemari. Namun, meski banyak disukai, ada pula yang tidak menyukai petai karena dapat menyebabkan mulut atau air kencing menjadi sangat bau.

Pete atau petai berasal dari Asia Tenggara dan merupakan tumbuhan asli yang hidup di daerah tropis.

Parkia speciosa Hassk atau petai adalah tumbuhan yang termasuk dalam keluarga polong-polongan yang banyak tumbuh di daerah tropis. Selain di Indonesia, petai juga tumbuh di Malaysia, Thailand dan Filipina.

Pete atau petai ini secara morfologi termasuk dalam genus Parkia dan spesies speciosa dalam famili Fabaceae.

Jika di Indonesia, Malaysia dan Singapura dikenal dengan nama pete, tumbuhan yang juga dikenal dengan nama stink beans ini dikenal dengan nama sator atau sataw di Thailand, u'pang di Filipina dan yongchak di India.

Baca juga: Apa Itu Petai yang Jadi Makanan Favorit Orang Indonesia?

Salah satu ciri khas umum tanaman ini, banyak orang tidak menyukainya karena petai bau. Pete dikenal sangat bau, terlebih saat dikonsumsi baik sebagai lalapan maupun campuran makanan.

Tak hanya dapat menyebabkan bau mulut, tetapi juga membuat air seni atau air kencing juga menjadi memiliki bau yang khas.

Lantas, kenapa petai bau?

Menurut peneliti dari Universiti Kebangsaan Malaysia dalam studi yang dipublikasikan di jurnal National Library of Medicine, hampir semua senyawa kimia utama terkandung dalam biji atau petai

Untuk diketahui bahwa senyawa fenol juga terdapat pada hampir semua bagian tanaman. Hanya saja, hingga saat ini, belum banyak studi yang dilakukan untuk dapat menjelaskan sifat kimia dalam petai.

Petai adalah biji-bijian yang memiliki bau khas. Tak heran inilah yang membuat petai disebut stink beans.

Baca juga: 13 Manfaat Petai untuk Kesehatan, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com