Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinosaurus Berkaki Dua Ditemukan di Zimbabwe, Jadi yang Tertua di Afrika

Kompas.com - 06/09/2022, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sisa-sisa spesies baru dinosaurus pemakan tumbuhan telah ditemukan di Zimbabwa utara. Dinosaurus herbivora yang ditemukan ini memiliki ciri berkaki dua.

Sisa-sisa itu merupakan bagian dari kumpulan besar fosil dari Trias Akhir yang dapat membantu kita memahami bagaimana iklim periode itu memengaruhi penyebaran dinosaurus awal.

Penemuan ini juga memiliki arti penting pasalnya fosil yang hampir lengkap ini juga merupakan fosil dinosaurus tertua yang ditemukan di Afrika saat ini.

Dikutip dari New Scientist, Selasa (6/9/2022) fosil dari Zimbabwe ini kemudian diidentifikasi sebagai spesies sauropodomorph, kerabat leluhur sauropoda yang merupakan dinosaurus besar berleher panjang yang berjalan dengan dengan empat kaki.

Dinosaurus lantas dinamakan Mbiresaurus raathi. Dinosaurus setinggi setidaknya satu meter ini berlari dengan dua kaki dengan berat sekitar 30 Kg.

Selain itu, spesies dinosaurus berkaki dua, M.raathi ini juga memiliki kepala kecil, leher panjang dan bergerigi, serta gigi yang berbentuk daun.

Baca juga: Ahli Temukan Dinosaurus Berwajah Bulldog di Gurun Sahara

Spesies dinosaurus berkaki dua dari Zimbabwe ini digali pada hari kedua ekspedisi ke Mbire di Lembah Zambezi pada tahun 2017.

Lalu Christopher Griffin dari Yale University menemukan tulang paha dinosaurus mencuat dari tanah. Ia kemudian menggali di sekitarnya dan menemukan tulang pinggul.

"Saya terus menggali bersama tim lain yang membantu dan kami menemukan hampir seluruh kerangkanya," kata Griffin.

Bebatuan tempat ditemukannya fosil telah ditafsirkan sebagai endapan sungai dan mungkin fosil terkubur dalam banjir skala kecil.

Berdasarkan keberadaan fosil dinosaurus lain dalam kumpulan tersebut, tim memperkirakan bahwa dinosaurus pemakan tumbuhan berkaki dua, M.raathi ini, hidup pada sekitar 230 juta tahun lalu.

Baca juga: Dinosaurus Predator Ini Ditemukan di Argentina Disebut Megaraptor Terbesar di Dunia

Dinosaurus berkaki dua dari Zimbabwe ini hidup pada periode yang merupakan bagian dari Trias Akhir yang disebut tahap Carnian.

Saat itu, Zimbabwe berada jauh lebih ke selatan dari pada saat ini dan merupakan bagian dari superbenua Pangaea yang sangat besar.

Garis lintang memainkan peran besar dalam iklim Pangaea karena berkurangnya pengaruh laut di daratan tunggal.

Garis lintang yang lebih tinggi seperti di mana Zimbabwe berada pada saat itu mungkin memiliki kelembaban yang lebih besar dan vegetasi yang melimpah. Berbeda dengan garis lintang bawah yang lebih gersang dan tak stabil.

Garis lintang ini yang sebelumnya juga digunakan oleh Griffin dan timnya juga untuk menentukan kemungkinan di mana sumber fosil dinosaurus herbivora, M.raathi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus yang Mati Saat Asteroid Menghantam Bumi

Selain itu, tim juga menggunakan makalah dari Michael Raath yang melaporkan penemuan fosil di Formasi Pebbly Arkose di daerah Dande di Zimbabwe utara.

Lalu tim menggunakan peta geologi untuk menentukan lokasi dan foto satelit Google Earth sebelum mengunjungi situs untuk mencari fosil dinosaurus.

Lebih lanjut, lembah Zambezi di Zimbabwe sudah dikenal dengan sisa-sisa tulang dinosaurus dan jejak-jejak kakinya. Tapi temuan M.raathi menjadi yang tertua.

"Artinya, Zimbabwe mencatat transisi dari dinosaurus paling awal ketika mereka lebih langka, ke masa ketika dinosaurus menjadi jauh lebih berlimpah dan dominan," jelas Griffin.

Anusuya Chinsamy-Turan dari University of Cape Town, Afrika Selatan mengatakan penemuan baru dinosaurus pemakan tumbuhan ini memberikan pandangan sekilas yang unik tentang keanekaragaman fauna yang ada di bagian utara Zimbabwe 230 juta tahun yang lalu.

Temuan dinosaurus berkaki dua dari Zimbabwe ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.

Baca juga: Peneliti Temukan Dinosaurus Tanpa Lengan di Argentina, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com