Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2022, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Selain musim kemarau dan musim hujan di Indonesia, di bagian belahan Bumi lainnya, terdapat negara dengan empat musim dalam setahun. Lantas, apa penyebab perbedaan musim di dunia ini?

Musim adalah periode tahunan dengan perbedaan kondisi cuaca dan panjang hari.

Di negara tropis seperti Indonesia, hanya terdapat dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan.

Sementara, di belahan Bumi lainnya, terdapat negara dengan empat musim. Di antaranya musim semi (spring), musim gugur (autumn), musim panas (summer) dan musim dingin (winter).

Empat musim di dunia atau di setiap negara dapat bervariasi. Ada beberapa penyebab yang membuat musim di negara satu dan lainnya bisa berbeda.

Penyebab perbedaan musim di dunia

Dikutip dari Live Science edisi 11 Februari 2022, penyebab perbedaan siklus musim di dunia adalah karena kemiringan Bumi ke arah Matahari. Hal ini dipengaruhi oleh perputaran Bumi pada porosnya yang disebut dengan rotasi Bumi.

Baca juga: Ada Berapa Musim di Dunia?

Penyebab perbedaan musim di dunia yakni karena planet ini berputar di sekitar sumbu dan pada waktu yang berbeda sepanjang tahun, sumbu utara atau selatan akan berada lebih dekat ke Matahari.

Selama waktu perputaran ini, maka belahan Bumi yang megarah ke Matahari akan mengalami musim panas.

Sedangkan, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), belahan Bumi yang miring menjauh dari Matahari akan mengalami musim dingin.

Dalam perjalanan tahunan Bumi, poros Bumi di lokasi lain akan berada dalam posisi tidak miring ke arah atau menjauhi Matahari.

Oleh karenanya, dalam setahun selama waktu-waktu tersebut, belahan Bumi yang lainnya pun akan mengalami musim semi dan musim gugur.

Penyebab perbedaan musim karena titik balik matahari

Secara astronomis, penyebab perbedaan musim di dunia ini berkaitan dengan titik-titik tertentu dalam perjalanan Bumi mengelilingi Matahari.

Baca juga: Dari Musim Dingin, Musim Panas hingga Musim Semi, Kenapa Bumi Punya Banyak Musim?

Soltis atau titik balik Matahari di bulan Desember. Fenomena Solstice (soltis) atau titik balik matahari menjadi salah satu penyebab perbedaan musim di dunia.SHUTTERSTOCK/Siberian Art Soltis atau titik balik Matahari di bulan Desember. Fenomena Solstice (soltis) atau titik balik matahari menjadi salah satu penyebab perbedaan musim di dunia.

Saat titik balik Matahari musim panas dan musim dingin, Bumi akan mengalami hari terpanjang dan terpendek dalam setahun.

Peristiwa ini terjadi pada saat sumbu Bumi berada paling dekat atau terjauh dari bintang di Tata Surya ini.

Fenomena Solstice atau titik balik Matahari musim panas di Belahan Bumi Utara terjadi sekitar tanggal 21 Juni, pada saat yang sama, NOAA menjelaskan bahwa Belahan Bumi Selatan akan mengalami titik balik Matahari musim dingin.

Pada kedua belahan Bumi ini, titik balik Matahari musim panas akan menandai hari pertama musim panas astronomi. Sedangkan fenomena Solstice (Soltis) musim dingin akan dianggap sebagai hari pertama musim dingin astronomi.

Penyebab perbedaan musim karena ekuinoks

Selain fenomena Solstice, penyebab perbedaan musim di dunia juga disebabkan oleh fenomena equinox. Ekuinoks adalah hari atau waktu penting lainnya selama perjalanan Bumi mengelilingi Matahari.

Sebab, pada saat fenomena equinox ini terjadi, sumbu planet akan berada di arah sejajar dengan Matahari. Oleh karenanya, siang dan malam selama periode ekuinoks ini seharusnya akan sama durasinya.

Baca juga: Kapan Awal Musim Hujan di Indonesia Tahun Ini? Ini Prakiraan BMKG

 

Musim semi saat periode ekuinoks di belahan Bumi Utara terjadi sekitar tanggal 20 Maret, dan pada hari yang sama, di belahan Bumi selatan akan mengalami musim gugur.

Sementara itu, titik balik musim semi di belahan bumi selatan terjadi sekitar 20 September, ketika orang-orang di utara merayakan titik balik musim gugur.

Titik balik musim semi ini menandai hari pertama musim semi astronomi untuk belahan bumi, sedangkan titik balik musim gugur mengantar hari pertama musim gugur.

Periode musim secara meteorologi

Kendati demikian, perubahan cuaca seringkali membuat pergantian musim-musim tersebut bergeser. Sehingga, musim meteorologi berfokus pada perubahan cuaca, dan akan menyesuaikan musim dengan menentukan tiga bulan yang paling tepat.

Secara meteorologi, bulan Desember hingga Februari menandai musim dingin terjadi di Belahan Utara Bumi dan musim panas di Belahan Bumi Selatan.

Sedangkan Maret, April, dan Mei ditetapkan sebagai periode musim semi atau musim gugur, tergantung pada lokasinya. Pada bulan Juni hingga Agustus merupakan bulan-bulan untuk musim panas di Belahan Bumi Utara dan musim dingin di Belahan Bumi Selatan.

Menurut NOAA, September, Oktober, dan November akan mengakhiri siklus musim, yang akan mengantar musim gugur di wilayah utara dan musim semi di selatan.

Baca juga: Kapan Musim Hujan Berakhir? BMKG: Maret dan April Masih Tinggi Hujan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com