Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Penerima Vaksin Cacar Monyet di Indonesia?

Kompas.com - 25/08/2022, 09:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Meskipun pemerintah berencana melakukan impor 10.000 dosis vaksin cacar monyet ke Indonesia, tetapi vaksin ini tidak akan diberikan kepada semua masyarakat. Penerima vaksin monkeypox akan ditargetkan kepada orang-orang dengan kriteria tertentu.

Sebelumnya, disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers Sabtu (20/8/2022), dalam upaya memerangi penyakit menular cacar monyet yang sudah terdeteksi 1 kasus di Indonesia, pemerintah akan mengadakan 10.000 dosis vaksin penyakit cacar monyet (monkeypox).

“Insya Allah ada sekitar 10.000 vaksin (cacar monyet) nanti kita adakan,” kata Syahril.

Sampai saat ini, Kemenkes belum bisa memberikan daftar nama produk vaksin cacar monyet yang akan diimpor tersebut.

Hal ini dikarenakan, sama dengan berbagai vaksinasi lainnya, proses pengadaan vaksin cacar monyet akan melalui rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Vaksin Cacar Monyet Terbatas, Inggris Uji Coba Dosis Lebih Kecil

Sebelum menentukan target penerima vaksin cacar monyet, saat ini, kata Syahril saat dihubungi Kompas.com pada Senin (22/8/2022), produk-produk vaksin monkeypox yang ada sedang dilakukan uji klinis BPOM bersama dengan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Kriteria penerima vaksin cacar monyet

Kemenkes menegaskan bahwa pemberian vaksinasi cacar monyet atau monkeypox ini akan berbeda dengan pemberian vaksinasi Covid-19.

Pemberian vaksin Covid-19 dilakukan hampir merata kepada masyarakat karena tingkat penularannya yang jauh lebih cepat dibandingkan infeksi cacar monyet ini.

Selain itu, tingkat fatalitas cacar monyet yang relatif lebih rendah juga menjadi pertimbangan siapa saja yang menjadi penerima vaksin cacar monyet, yakni untuk pemberian vaksinasi pada kelompok-kelompok tertentu saja.

Baca juga: Indonesia Impor 10.000 Vaksin Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan Vaksin Cacar Air

Ilustrasi cacar monyet, apakah cacar monyet berbahaya? Ditilik dari tingkat kematiannya yang di bawah satu persen, ahli menyebut bahwa cacar monyet tidak berbahaya dibandingkan wabah lain seperti Covid-19, pes, ebola, sampai cacar. Shutterstock/Berkay Ataseven Ilustrasi cacar monyet, apakah cacar monyet berbahaya? Ditilik dari tingkat kematiannya yang di bawah satu persen, ahli menyebut bahwa cacar monyet tidak berbahaya dibandingkan wabah lain seperti Covid-19, pes, ebola, sampai cacar.

Terlebih lagi, saat ini ketersediaan dosis vaksin cacar monyet yang tidak begitu banyak.

Dengan kapasitas ketersediaan vaksin cacar monyet yang terbatas, serta wabah yang telah menjadi bencana global ini, pemerintah juga masih mengikuti arahan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam proses pemberian vaksinasi cacar monyet tersebut nantinya.

Namun, WHO hingga saat ini belum memberikan rekomendasi pemberian vaksinasi cacar monyet secara massal.

Oleh karena itu, sejauh ini  Kemenkes menyebutkan ada beberapa kriteria sementara prioritas kelompok penerima vaksin cacar monyet di Indonesia yakni:

  1. Orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif cacar monyet.
  2. Orang yang berisiko tinggi terinfeksi di sekitar pasien.
  3. Orang yang kontak erat dan berisiko tinggi terinfeksi cacar monyet.

Baca juga: Fatalitas Cacar Monyet Tinggi atau Rendah, Tergantung Jenisnya

Ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, pemberian vaksinasi cacar monyet ini bahkan bisa saja tidak diberikan meskipun orang itu pernah kontak erat dengan pasien, tetapi tidak berisiko tinggi.

“Bisa saja nanti, ada orang yang kontak erat tapi tidak berisiko tinggi terinfeksi, bisa jadi gak diberikan vaksinasi, akan ada pertimbangannya masing-masing,” ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Untuk diketahui, infeksi cacar monyet atau monkeypox hanya ditularkan melalui kontak erat dengan orang yang punya gejala monkeypox.

Kontak erat ini bisa terjadi melalui kontak antara kulit dengan kulit, mulut dengan kulit, berhubungan intim, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus cacar monyet tersebut.

Baca juga: Cacar Monyet Diidentifikasi di Indonesia, Menkes Budi: Fatalitasnya Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com