Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ruang Angkasa Gelap? Begini Penjelasan Sains

Kompas.com - 13/08/2022, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Jika kita bisa melihat gelombang mikro, semua ruang akan bersinar," lanjutnya.

Sementara itu, alasan lain ruang yang ditempati bintang, planet sertja objek lainnya itu tampak gelap ialah karena ketiadaan molekul. Langit yang ada di Bumi memiliki molekul untuk membentuk atmosfer, termasuk nitrogen dan oksigen.

Molekul-molekul ini menyebarkan banyak komponen cahaya tampak, dengan panjang gelombang biru serta ungu dari Matahari ke segala arah, termasuk ke mata manusia.

Akan tetapi, ketika tidak ada materi cahaya bergerak dalam garis lurus dari sumbernya ke penerima.

Pasalnya, wilayah ruang angkasa memiliki partikel yang sangat sedikit, hampir tidak ada apa pun di ruang antara bintang dan planet yang dapat menyebarkan cahaya ke mata. Itulah sebabnya kenapa kita melihat luar angkasa yang gelap dan hitam.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Apa Itu Nebula, Fenomena di Tengah Gelapnya Ruang Angkasa?

Ruang angkasa diduga tak segelap yang dikira

Studi tahun 2021 yang dipublikasikan di The Astrophysical Journal menemukan, bahwa ruang angkasa mungkin tidak sehitam yang diperkirakan para ilmuwan.

Melalui misi New Horizons NASA ke Pluto dan Sabuk Kuiper, para peneliti dapat melihat ruang angkasa tanpa gangguan cahaya dari Bumi atau Matahari.

Tim peneliti memilih gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa dan mengurangi semua cahaya dari bintang yang diketahui, Bima Sakti, kemungkinan galaksi, serta cahaya apa pun.

Berdasarkan studi tersebut, mereka berasumsi cahaya luar angkasa masih dua kali lebih terang dari yang diperkirakan.

Meski alasan kecerahan luar angkasa ini belum diketahui, melalui studi para ilmuwan meyakini ruang angkasa tidak benar-benar gelap gulita.

Baca juga: Gumpalan Bakteri Bisa Bertahan Hidup di Ruang Angkasa Hingga 45 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com