Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kebahagiaan Bisa Dibeli dengan Uang? Sains Jelaskan

Kompas.com - 01/08/2022, 18:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Ungkapan "money can't buy you happiness" atau uang tidak bisa membelikanmu kebahagiaan, mungkin pernah didengar oleh sebagian besar orang.

Meski terdengar klise, ternyata hal itu bisa dibuktikan dengan sains.

Kini, sebuah studi yang dilakukan peneliti di University of Bath telah menganalisis hubungan antara pendapatan dengan kebahagiaan.

Dijelaskan oleh ahli saraf Dean Burnett, tampaknya pada titik dan dalam situasi tertentu, uang dapat membeli kebahagiaan.

Namun di luar itu, hubungan antara uang dengan kebahagiaan adalah hal yang tidak pasti.

Lantas, apa yang membuat seseorang bahagia dan apakah uang bisa membeli kebahagiaan

Baca juga: Apa Itu Kebahagiaan? Ini Penjelasannya Menurut Sains

Menjawab itu Burnett mengungkapkan, bahwa pada dasarnya respons kebahagian pada manusia dipicu oleh sesuatu yang dianggap memuaskan bagi kebutuhan biologisnya.

"Sederhananya, kita manusia, makhluk hidup, membutuhkan banyak hal untuk memastikan kelangsungan hidup kita, seperti makanan, air, udara, tidur, dan keamanan," ucap Burnet dilansir dari BBC Science Focus, Jumat (29/7/2022).

"Otak kita mengenali hal-hal ini sebagai 'signifikan secara biologis', jadi jika kita mendapatkannya, kita mengalami adanya penghargaan," lanjutnya lagi.

Burnett berkata, otak manusia mampu menciptakan intuisi sehingga dapat dengan mudah mengenali dengan memiliki uang mereka bisa mendapatkan makanan, air, tempat tinggal, dan lain-lain. Dia pun mengakui, manusia memang membutuhkan uang untuk kelangsungan hidup.

Hal inilah yang ditemukan dalam studi oleh Wellcome Trust pada 2007, di mana penghargaan dan motivasi menjadi dua kondisi yang menyebabkan kebahagiaan.

Baca juga: Profesor Harvard Buktikan Kebahagiaan Bisa Dibeli dengan Uang

Ilustrasi uang untuk liburan. Apakah uang bisa membeli kebahagiaan? Dok. Shutterstock Ilustrasi uang untuk liburan. Apakah uang bisa membeli kebahagiaan?

"Namun, ini tidak berarti lebih banyak uang secara otomatis berarti lebih banyak kebahagiaan. Uang mungkin dikenali oleh otak kita sebagai sesuatu yang signifikan secara biologis, tetapi ada batas atas seberapa berharganya hal-hal yang signifikan secara biologis," paparnya.

Sebagai analogi, makan makanan membuat perasaan Anda senang. Akan tetapi,
pada akhirnya Anda akan kenyang, setelah itu makan lebih banyak menyebabkan ketidaknyamanan.

"Sama dengan minum. Bahkan hal-hal seperti tempat tinggal dan keamanan," imbuhnya.

Dalam banyak kasus, hal yang sama terjadi dengan uang. Menerima gaji tetap memang sangat membahagiakan, tetapi menerima uang tak terduga bahkan jika jumlahnya jauh lebih sedikit, sering kali membuat perasaan jauh lebih bahagia.

Penelitian yang dilakukan di San Francisco State University menemukan, ketika dirasa sudah aman secara finansial maka uang tetap bermanfaat, hanya saja kekuatannya untuk membuat Anda bahagia berkurang secara signifikan.

"Lebih banyak rangsangan psikologis, berdasarkan pengalaman misalnya bepergian, menjalin hubungan baru, membantu orang lain lebih mampu untuk membuat Anda bahagia," kata Burnett.

Baca juga: Inilah Satu-satunya Cara Membeli Kebahagiaan Menurut Sains

Adakah batasan jumlah uang yang bisa membuat bahagia?

Dengan banyak pembicaraan tentang upah, kenaikan harga, pertanyaan tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan orang untuk bahagia makin banyak dicari.

"Sayangnya, tidak ada jawaban yang mudah, setidaknya tidak ada jawaban yang sama untuk semua orang, karena faktor-faktor yang menentukan berapa banyak uang yang cukup untuk keamanan dan kebahagiaan sangat subjektif, dan sangat bervariasi dari orang ke orang," jelas Burnett. 

Beberapa orang merasa mereka akan bahagia seumur hidup dengan jumlah yang sangat sederhana, sementara yang lain tidak berpikir mereka pernah merasa memiliki uang cukup.

Di sisi lain, Burnett berkata uang juga bisa membuat Anda tidak bahagia atau mengurangi kebahagiaan dengan cara lain.

Penelitian telah menunjukkan, mendapatkan bayaran untuk melakukan sesuatu yang disukai dapat membuat Anda kurang termotivasi dalam melakukannya. Temuan ini membuktikan hal itu secara aktif mengurangi potensi kebahagiaan.

"Ini akan menjelaskan mengapa orang sering enggan mengubah hobi menjadi pekerjaan, atau justru menyesal melakukannya," pungkasnya.

Baca juga: Kebahagiaan Punya Pasangan Tercermin dari Mata, Sains Membuktikannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com