KOMPAS.com - Air Susu Ibu (ASI) menjadi asupan yang paling penting untuk bayi, agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Selain memberikan manfaat yang sangat banyak kepada bayi, pemberian ASI juga berdampak baik pada ibunya.
Hal ini disampaikan oleh Konselor Laktasi Bamed, dr Teresia Susilo dalam Virtual Press Conference bertajuk “Dua Belas Tahun Inovasi Tanpa Henti Bamed,” Kamis (28/7/2022).
“Menyusui memberikan manfaat bagi bayi dan beberapa keuntungan bagi ibu,” kata Teresia.
Baca juga: Cuti Melahirkan Jadi 6 Bulan, Ahli Gizi: Baik untuk Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif
Beberapa keuntungan menyusui bagi ibu di antaranya seperti mencegah perdarahan pasca persalinan, membantu mempercepat rahim kembali ke bentuk semula, sebagai kontrasepsi alami, dan mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara.
Sayangnya, pemberian ASI tidak selalu berjalan baik dan lancar. Ada beberapa hambatan yang bisa dialami oleh ibu menyusui dan bayinya selama proses pemberian ASI ini.
Beberapa hal yang menghambat proses pemberian ASI yaitu sebagai berikut:
- Ibu tidak percaya diri dan kurang dukungan
- Kesulitan dalam memposisikan dan melekatkan bayi pada payudara
- Puting lecet
- Payudara bengkak
- Volume ASI berkurang
- Bayi tiba-tiba menolak menyusu pada payudara
- Infeksi payudara (mastitis)
Meski ada beberapa hambatan yang bisa mengganggu proses pemberian ASI, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat produksi ASI lancar.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar ASI menjadi lancar.
Tips pertama yang disarankan oleh Teresia agar ASI lancar adalah mengosongkan payudara.
“Kunci utama agar ASI lancar bukan pada suplemen ataupun ASI booster yang kita minum, tetapi dengan seringnya mengosongkan payudara,” ujarnya.
Ibu menyusui harus sering-sering mengosongkan payudara sekitar interval 2-3 jam sekali.
Mengosongkan payudara ini bisa dilakukan dengan menyusui langsung maupun dengan memerah. Memerah ASI bisa dilakukan jika ibu harus terpisah dengan bayinya.
“Semakin sering payudara dikosongkan, maka rangsangan otak untuk mengeluarkan hormon prolactin akan terus terjadi,” jelasnya.
Baca juga: Ketahui Cara Melancarkan ASI secara Alami Menurut Dokter