Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Nafas Indonesia Ungkap Polusi Udara Tertinggi di Pagi Hari, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/07/2022, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di beberapa wilayah Indonesia, kondisi berpolusi tinggi cenderung terjadi saat pagi hari. Masyarakat pun diminta waspada saat berolahraga pagi.

Sebuah data terbaru mengenai polusi udara di Indonesia, termasuk DKI Jakarta menunjukkan bahwa udara di pagi hari ternyata memiliki polusi udara tertinggi di bandingkan waktu-waktu lainnya.

Data yang dikeluarkan oleh Nafas Indonesia ini telah mengkaji rata-rata polusi udara pada bulan Juni 2022. Mereka menemukan bahwa polusi PM 2.5 paling tinggi masih di pagi hari dengan rata-rata dua sampai tiga kali lipat di atas 26 mikrogram.

Baca juga: Polusi Udara Jakarta Bisa Sebabkan Gangguan Sistem Pernapasan, Ini Cara Mencegah Paparannya

Data ini termasuk di daerah yang populer untuk melakukan olahraga pagi seperti Gelora.

Co-founder & Chief Growth Officer Piotr Jakubowski mengatakan, temuan ini menjadi suatu yang mengejutkan sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi kita.

Seperti yang kita ketahui, berolaharga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar.

Pagi hari menjadi waktu yang paling banyak dipilih oleh masyarakat untuk berolahraga, karena banyak orang berasumsi bahwa udara yang dihirup di pagi hari lebih segar daripada saat siang, sore maupun malam hari.

Namun, dengan data yang ditemukan oleh Nafas Indonesia ini, Piotr mengingatkan bahwa olahraga di pagi hari tidak begitu baik untuk kesehatan tubuh, karena polusi udara sedang tinggi-tingginya.

“Ada trend kualitas udara di DKI Jakarta, pada Juni 2022 itu sangat berpolusi tinggi di pagi hari,” kata Piotr dalam diskusi Bicara Udara Journalist Class, Selasa (19/7/2022).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim, ada sekitar 75 persen responden percaya pagi hari memiliki udara terbaik.

Alasan responden tersebut memilih pagi sebagai waktu dengan kualitas udara paling bagus, karena laju kendaraan seperti mobil dan motor lebih sedikit, dan mereka banyak yang berolaharga di pagi hari untuk membuat dirinya merasa cukup sehat melawan polusi udara.

Fakta menunjukkan hal yang sebaliknya. Berdasarkan data yang dikumpulkan di daerah sekitar DKI Jakarta, terutama di tempat-tempat yang ramai dipilih sebagai arena berolahraga ternyata polusi udara PM 2.5 paling tinggi di pagi hari.

Berikut data yang dihimpun dan diperoleh Nafas Indonesia terkait polusi udara pagi hari di DKI Jakarta, Surabaya, dan Bandung pada bulan Juni 2022, namun dicontohkan dalam salah satu grafik pergerakan polutan dalam 24 jam saja.

1. Gelora, Jakarta

Untuk di daerah Gelora, mulai pukul 12 malam dan sepanjang dini hari sampai di waktu pagi hari pukul 8 pagi, rata-rata polusi PM 2.5 adalah sekitar 45 mikrogram/m3 dalam kategori tidak sehat untuk grup sensitif.

Perbaikan udara baru terjadi di jam 9 pagi sampai puncaknya di jam 4 sore.

Sementara, Nilai Ambang Batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien yakni untuk NAB PM2.5 adalah 65 mikrogram/m3.

2. Menteng, Jakarta

Untuk daerah Menteng dan sekitarnya, grafik kualitas udara dimulai dari tingkat tidak sehat, karena nilainya mulai dari 55 mikrogam/m3 pada pukul 1 dini hari, dan terus meningkat sampai puncaknya 100 mikrogram/m3 pada pukul 8 pagi.

Perbaikan udara di wilayah itu baru terjadi di jam 11 pagi sampai puncaknya di jam 3 sore.

Baca juga: Polusi Udara di Indonesia: Ini Daftar Kota Paling Berpolusi, Jakarta dan Bandung Masuk 6 Besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com