Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Baru Bunga Teratai Air Raksasa Ini Terbesar di Dunia

Kompas.com - 05/07/2022, 13:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Ahli berhasil mengidentifikasi spesies baru bunga teratai air raksasa, dan disebut sebagai yang terbesar di dunia. 

Tak hanya itu saja, spesies baru bunga teratai tersebut ternyata juga merupakan yang terbesar dari jenisnya, menjadikannya sebagai teratai air terbesar di dunia.

Spesies baru teratai air raksasa ini memiliki lebar daun teratai hingga 3,2 meter dan bunga yang masing-masing lebih besar dari kepala manusia.

"Teratai ini pasti bisa menahan berat anak kecil. Tapi saya pikir Anda harus memberikan semacam penopang di dalamnya untuk mendistribusikan berat badan mereka di daun teratai, meski kita belum mengujinya," ungkap Natalis Przelomska dari Kew Garden, Inggris.

Secara teori, daun besar teratai air ini bahkan dapat menopang berat orang dewasa hingga 80 kilogram.

Baca juga: Spesies Baru Kantong Semar, Cari Mangsa dengan Cara yang Tak Biasa

Dikutip dari New Scientist, Senin (4/7/2022) peneliti kemudian menamai spesies baru teratai air raksasa itu sebagai Victoria boliviana.

Teratai ini merupakan spesies ketiga dari teratai raksasa yang diketahui di dunia hingga saat ini.

Lalu bagaimana awal mula peneliti bisa menemukan V. boliviana ?

Pada tahun 2016, institusi dari Bolivia yaitu Santa Cruz de La Sierra Botanic Garden dan La Rinconada Gardens menyumbangkan koleksi benih teratai raksasa ke Kew Gardens,

Tak disangka-sangka saat Carlos Magdalena, seorang ahli hortikultura di Kew Gardens bersama anggota tim peneliti menumbuhkan benih, mereka rupanya dapat melihat bahwa benih teratai berbeda dari dua spesies teratai yang sudah dikenal.

Baca juga: 8 Spesies Baru Tumbuhan Unik Ditemukan di Hutan Indonesia Selama Pandemi

Teratai air raksasa, V. boliviana sendiri tumbuh di sungai air tawar, dataran banjir dan kolam di timur laut Bolovia.

Meskipun tak jelas persis mengapa tanaman ini bisa berevolusi menjadi begitu besar, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ukuran besar teratai ini membantu mereka bersaing dengan tanaman lain untuk mendapatkan sinar matahari.

"Keanekaragaman hayati di daerah tropis sangat tinggi jadi ketika ada area perairan terbubuka, teratai air dapat tumbuh subur di sana karena bisa menangkap begitu banyak sinar matahari dan mengalahkan tanaman lain," kata Przelmoska.

Lebih lanjut peneliti juga menemukan bahwa genom spesies baru teratai air raksasa, V. boliviana ini lebih besar dari genom dua spesies teratai raksasa lainnya, Victoria cruziana dan Victoria amazonica.

"Umumnya tanaman yang lebih besar belum tentu memiliki genom yang lebih besar. Tetapi V.boliviana ini kebetulan memiliki genom terbesar dan kami ingin memahami alasannya," papar Przelmoska.

Baca juga: 11 Spesies Baru Tumbuhan Baru Indonesia, dari Anggrek hingga Kantong Semar

Analisis genetik lebih lanjut mengungkapkan bahwa nenek moyang bersama V. cruziana dan V. boliviana berpisah dari V. amazonica sekitar 5 juta tahun yang lalu, sedangkan V. cruziana dan V. boliviana keduanya muncul sekitar 1 juta tahun yang lalu.

Tim juga menemukan bahwa V. boliviana tampaknya berada pada risiko kepunahan yang lebih besar daripada dua spesies lainnya, karena rentang geografis yang lebih kecil di mana ia hidup.

Meski begitu ketiga spesies tetaplah berada di bawah ancaman yang meningkat karena deforestasi di Amazon yang terus berlanjut.

"Seperti spesies lainnya, V.bolivana terancam karena lingkungan telah terdegredasi dari tahun ke tahun," pungkas Przelmoska.

Temuan mengenai spesies baru teratai air raksasa, V.bolivana dipublikasikan di Frontiers in Plant Science.

Baca juga: Empat Belas Spesies Baru Tikus Celurut Ditemukan di Sulawesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com