Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Belas Spesies Baru Tikus Celurut Ditemukan di Sulawesi

Kompas.com - 18/12/2021, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tikus celurut adalah mamalia kecil yang dapat ditemukan hampir di mana saja di dunia. Namun terlepas dari distribusi global mereka, tak banyak dokumentasi mengenai spesies tikus celurut yang hidup di daerah pegunungan dan wilayah tropis.

Untuk mengetahuinya, peneliti dari Louisiana State University melakukan studi di Sulawesi.

Studi yang di mulai pada 2010 ini dilakukan dengan memasang beberapa perangkap jebakan di Sulawesi dan gunung dengan ketinggian yang berbeda.

Mengutip New Scientist, Sabtu (18/12/2021) setelah penelitian selama satu dekade, peneliti berhasil menjebak dan memeriksa 1368 ekor tikus celurut yang tersebar di seluruh pulau.

Berdasarkan analisis fitur fisik dan DNA, peneliti mengungkapkan ada 21 spesies tikus celurut yang hidup secara eksklusif di Sulawesi.

Baca juga: Dianggap Punah 125 Tahun Lalu, Tikus Gould Ditemukan di Sebuah Pulau di Australia

 

Menariknya, dari ke-21 tikus celurut yang diamati di Sulawesi itu, 14 tikus clurut di antaranya merupakan spesies yang belum pernah diketahui sebelumnya, atau merupakan spesies baru tikus clurut.

Temuan ini pun membuat Sulawesi menjadi tuan rumah bagi spesies tikus celurut tiga kali lebih banyak daripada pulau lain mana pun di dunia

Peneliti menyebut kalau keanekaragaman tikus celurut di Sulawesi itu kemungkinan terjadi lantaran pulau memiliki geografi yang luar biasa.

Pulau berbentuk unik dengan empat semenanjung yang membentuk K dan cukup bergunung-gunung dengan enam puncak mencapai setidaknya 3000 meter.

Semenanjung itu dapat mengisolasi antar populasi kemudian pegunungan tinggi menciptakan gradien iklim kuat yang dapat menyebabkan perbedaan besar dalam vegetasi, sehingga tak heran jika terdapat 14 spesies baru tikus clurut ditemukan di Sulawesi.

Baca juga: 5 Tahun Bertugas, Tikus Pelacak Ranjau Magawa Akhirnya Pensiun

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com