Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Berhasil Identifikasi Cecak Papeda, Spesies Baru dari Maluku Utara

Kompas.com - 08/03/2022, 13:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekelompok peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Badan Riset Nasional dan Inovasi (BRIN) telah mengidentifikasi cecak jarilengkung jenis baru.

Mereka mengatakan, cecak bernama ilmiah Cyrtodactylus papeda itu ditemukan di Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara.

Adapun hewan tersebut berasal dari spesimen yang ditemukan oleh Fata H Faz dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2016 dan 2018. Temuan mengenai cecak papeda ini pun telah dipublikasikan di jurnal Herpetologica.

“Secara genetik dan morfologi cecak ini mirip dengan spesies Melanesia yaitu Cyrtodactylus papuensis," ujar Peneliti Zoologi dari Museum Zoologicum Bogoriense Pusat Penelitian Biologi BRIN, Awal Riyanto, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/3/2022).

"Bedanya terlihat pada ukuran tubuhnya yang lebih besar, baris sisik besar paha lebih dari satu baris, dan alur precloacal yang dalam pada jantan,” sambung dia.

Baca juga: Empat Belas Spesies Baru Tikus Celurut Ditemukan di Sulawesi

Lebih lanjut, Awal menjelaskan bahwa pemberian nama ‘papeda’ merupakan bagian upaya untuk mempromosikan atau mengenalkan keragaman kuliner nusantara.

Sehingga, papeda yang merupakan makanan tradisional dari Maluku dan Papua Barat yang terbuat dari sagu disematkan dalam nama spesies cecak itu.

Cecak ini dapat ditemukan pada vegetasi rawa bakau, pinus, dan hutan sekunder yang berasosiasi dengan semak belukar. Biasanya (cecak) aktif dan ditemukan di malam hari antara 30 cm sampai 3 meter di atas tanah dan sebagian besar pada batang pohon,” ungkap Awal.

Berdasarkan analisis molekuler, mengindikasikan spesimen Cyrtodactylus dari Pulau Obi masuk dalam kelompok C. marmoratus grup.

Sementara itu, populasi Cyrtodactylus dari Pulau Obi memiliki kekerabatan dekat dengan sample C. papuensis yang berasal dari Pulau Buru, Raja Ampat, dan Selatan Papua Nuigini.

Tim peneliti memaparkan, rata-rata ukuran panjang Cyrtodactylus papeda mencapai 60,7 mm. Bagian dorsum atau punggung cecak berwarna coklat muda.

Cecak papeda juga memiliki pola dengan tujuh atau delapan tanda berwarna coklat gelap, yang melintang sempit dan tidak beraturan antara ketiak dan selangkangan.

Warna garis coklat tua tampak memanjang dari bagian postnasal melewati mata, kemudian berlanjut ke lubang telinga bagian atas.

Sisi punggung ekor cecak bengkok, lalu di bagian dasarnya memiliki pita gelap menyempit, dan melebar saat ekor mengecil.

“Baik dalam keadaan hidup dan diawetkan, cecak ini memiliki warna yang sama. Semua area berwarna coklat pucat dengan bagian dorsum berwarna abu-abu, krem, atau kuning kecoklatan, sedangkan supercilium dan canthus berwarna kuning keemasan,” jelas Awal.

Baca juga: Sulawesi Jadi Pusat Lokasi Penemuan Spesies Baru Tahun 2021, Ini Daftar Flora dan Fauna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com