Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] WHO Identifikasi Subvarian BA.3 Omicron | Badai Matahari Hancurkan Satelit | Sembuh Covid-19 Perlukah Medical Check Up

Kompas.com - 08/03/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi beberapa subvarian Omicron, salah satunya BA.3. Ini adalah salah satu berita populer Sains sepanjang Senin (7/3/2022).

Hingga saat ini, selain BA.3, subvarian Omicron yang telah diidentifikasi di antaranya BA.1, BA.1.1 dan BA.2.

Studi terkait subvarian Omicron ini telah dipublikasikan pada 18 Januari 2022 lalu di Journal of Medical Virology.

Selain berita tersebut, informasi populer Sains lainnya yakni tentang bagaimana badai matahari menghancurkan satelit Starlink.

Badai matahari beberapa waktu lalu, telah menyebabkan puluhan satelit internet Starlink SpaceX rusak dan terbakar.

Setelah sembuh dari Covid-19, terutama yang terinfeksi virus dengan gejala berat, disarankan untuk melakukan medical check up. Hal ini dilakukan, kata dokter, untuk mengetahui kondisi kesehatan organ paru-paru.

Selain itu, informasi mengenai kondisi cuaca di Jabodetabek menjadi berita populer Sains dan trending Google sepanjang Senin (7/3/2022).

Pasalnya, hujan lebat disertai angin kecang dilaporkan terjadi di wilayah ini. BMKG mengungkapkan bahwa penyebab hujan lebat disertai angin kencang di wilayah tersebut diakibatkan oleh awan Cumulonimbus (Cb).

Berikut ini beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Senin (7/3/2022) hingga Selasa (8/3/2022) pagi.

WHO mengidentifikasi subvarian BA.3 Omicron

Hingga saat ini, sudah ada beberapa subvarian Omicron yang telah diidentifikasi, seperti BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

Para peneliti mengungkapkan, subvarian BA.3 Omicron pertama kali terdeteksi di barat laut Afrika Selatan.

Menurut studi, hanya 0,013 persen dari total genome sequence yang diunggah ke database GISAID, yang merupakan subvarian BA.3 dari varian Omicron.

Sementara, subvarian yang paling banyak ditemukan ialah BA.1. Studi lebih lanjut juga menunjukkan mutasi pada subvarian BA.3 lebih sedikit dibandingkan subvarian Omicron BA.1.

Tim peneliti mengungkapkan bahwa penyebaran subvarian BA.3 yang lebih rendah dan menyebabkan sedikit kasus infeksi ini, kemungkinan diakibatkan oleh hilangnya enam mutasi virus dari BA.1 atau virus mendapatkan dua mutasi dari BA.2.

Tim peneliti menduga, mutasi tersebut menjadi salah satu alasan mengapa BA.3 memiliki jumlah infeksi yang lebih rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com